SuaraJakarta.id - Ris Astuti, adik dari K. Margaretha Gunawan (58), satu dari empat jenazah sekeluarga yang ditemukan tewas membusuk di sebuah rumah di Komplek Citra Garden 1 Extension RT 07 RW 15 blok AC5/7, Kalideres, Jakarta Barat mendatangi Polsek Kalideres, Sabtu (12/11/2022).
Bersama suaminya, Handoyo, dia memberikan keterangan terkait latar belakang keluarga kakaknya tersebut. Ris mengaku, sudah lama tidak berkomunikasi dengan keluarga kakaknya.
Bahkan, Ris menyebut pertemuan terakhir dengan sang kakak terjadi lebih dari lima tahun yang lalu.
"Susah ya, kami sudah lama banget tidak pernah kontak sama dia," ucap Ris usai menjalani pemeriksaan.
Selain Margaretha, tiga orang lainnya yang ditemukan tewas adalah Rudyanto Gunawan (71) selaku suami, Dian (42) selaku anak dan Budyanto Gunawan (69) selaku ipar dari Rudyanto.
Ris mengatakan, keluarga Rudyanto tidak mempunyai masalah ekonomi.
"Ya sedang-sedang saja, tidak ada keluhan dan sebagainya. Ya istilahnya standar lah umum. (Secara ekonomi) ya cukup," beber dia.
Karena itu, Ris merasa heran apabila keluarga kakaknya kelaparan karena tidak mempunyai makanan.
"Justru kami sudah berapa puluhan tahun kan tidak pernah kontakan. Nah itu yang jadi masalah, kalau misalnya hanya cuma lapar itu tidak punya makanan bisa kan telepon saudara kan," beber Ris.
Baca Juga: 4 Jenazah Sekeluarga di Kalideres Diduga Tewas Kelaparan, Polisi: Kulkas Kosong, Gak Ada Makanan
Suami Ris, Handoyo menambahkan, keluarga Rudyanto juga tidak pernah bergabung acara keluarga inti sejak pindah 20 tahun yang lalu.
Kata dia, keluarga Rudyanto menutup diri dari keluarga inti ketika ada acara apapun.
"Tidak, ada acara apa di keluarga dia juga tidak pernah datang. Misal ada kesusahan atau kawinan enggak pernah muncul," kata Handoyo.
Sebelum tewas, keluarga Rudyanto sempat melakukan berkomunikasi dengan Ketua RT setempat, Asiung. Dalam kesehariannya, anggota keluarga tersebut dikenal tertutup atau introvert.
"Terakhir, saya ketemu anak sama ibunya tiga bulan yang lalu," kata Asiung di lokasi, Jumat (11/11/2022) kemarin.
Dalam kesehariannya, keluarga Rudyanto jarang bersosialisasi dan hanya keluar-masuk menggunakan kendaraan bermotor.
"Jarang berjalan kaki. Pagi biasanya keluar buat ke pasar. Terakhir tiga bulan yang lalu saya lihat," tambahnya.
Meski jarang bertemu, Asiung mengatakan komunikasi dengan Dian, tetap berjalan. Terlebih saat pihak PLN hendak memutus aliran listrik rumah tersebut. Karena diketahui mereka menunggak biaya selama tiga bulan.
Hingga akhirnya, pada Rabu (9/11/2022) atau sehari sebelum keempat jenazah satu keluarga tewas itu ditemukan, petugas PLN datang untuk memutus aliran listrik kediaman Rudyanto.
Asiung menyebut, petugas PLN sempat mengetuk pintu rumah itu. Namun tidak ada jawaban. Petugas terpaksa memutus aliran listrik rumah Rudyanto dari lantai 2 dengan memanjat loteng.
"Tidak bisa masuk karena ini digembok (gerbangnya). Itu tanggal 9 belum dirusak," katanya.
Sehari kemudian, barulah Asiung dengan didampingi warga lainnya, membuka paksa rumah Rudyanto lantaran aroma busuk sangat menyeruak.
Saat membuka pagar rumah, Asiung menuturkan, dirinya terpaksa merusak gembok pagar yang terkunci dari dalam.
"Saya bongkar pakai linggis itu gemboknya. Kondisi gelap karena sudah gak ada listrik," katanya.
Asiung sempat menelepon pihak PLN untuk meminta agar listrik dialiri dulu ke rumah tersebut. Namun petugas PLN menyebut jika permintaan tersebut harus atas persetujuan manajemen.
Akhirnya dalam kondisi gelap-gelapan, Asiung masuk ke dalam pelataran rumah. Dengan menggunakan penerangan seadanya, ia mencungkil jendela yang ada di samping pintu utama.
Setelahnya, Asiung menyingkap gorden. Ia mengaku kaget bukan kepalang lantaran menemukan sesosok jenazah yang sedang duduk diatas ubin.
Ia memutuskan untuk menelepon Polsek Kalideres. Petugas pun datang. Saat itu petugas membuka paksa pintu utama.
"Begitu buka pintu di ruang tengah ada dua, wanita. Satu di ruang tamu jenis kelamin pria, belakang lagi, pria ya," kata Asiung.
Hingga saat ini polisi masih melakukan pendalaman terkait kematian keluarga Rudyanto. Lantaran hasil pemeriksaan awal, polisi menyebut keluarga tersebut tewas akibat kekurangan nutrisi alias kelaparan.
Karena hasil otopsi menyebutkan kondisi lambung jenazah dalam keadaan mengempis. Meski demikian, temuan itu masih dalam pendalaman karena petugas bakal memeriksa organ tubuh jenazah lainnya seperti hati dan jantung.
Berita Terkait
-
Tak Ada Artis, Kampanye Akbar Dharma-Kun di Kalideres Besok Bakal Digelar Apa Adanya
-
SPBE Diduduki OTK, Distribusi Gas 3 Kg di Kalideres Terhenti Bikin Perusahaan Rugi
-
Sejoli di Kalideres Dirungkus Polisi Akibat Beli Obat Aborsi Online, Hamil 8 Bulan Hasil Hubungan Terlarang
-
Sok Jago Bacok Pelajar Pakai Penggaris Besi saat Berpapasan di Kalideres, Siswa SMK PGRI Ini Diciduk Polisi
-
Toko Kosmetik di Kalideres Digerebek Polisi karena Jual Obat Keras, Pemilik Diciduk
Tag
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Bank Mandiri dan Tzu Chi Luncurkan Kartu Kredit Berbasis Donasi dan Layanan Filantropi Digital di Livin'
-
KPU DKI Jakarta Mulai Rekapitulasi Suara Tingkat Kecamatan Hari Ini
-
Pilkada Jakarta Lancar dan Aman, Polda Metro Jaya Tetap Tingkatkan Kewaspadaan
-
Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di Slipi Ditetapkan Jadi Tersangka
-
Ucapkan Selamat HUT ke-96, Pramono: Kami Ingin Persija Jadi Klub Kebanggaan Kita Bersama