Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana | Muhammad Yasir
Kamis, 24 November 2022 | 16:29 WIB
Fakta Aneh Kasus Kalideres: Keluarga Rudy Jual Perabot Tanpa Mau Bertemu Pembelinya, Barang Ditaruh di Luar Rumah. (Suara.com/Yaumal)

SuaraJakarta.id - Polisi menyebut satu keluarga yang tewas di Perum Citra Garden Extension I, Kalideres, Jakarta Barat menjual perabotan rumahnya tanpa bertemu langsung dengan pembeli. Berdasar hasil penyelidikan, keluarga Rudyanto Gunawan hanya berkomunikasi kepada calon pembeli melalui handphone atau HP dan meletakan perabotan yang dijual tersebut di luar rumah.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkap perilaku yang tidak biasa ini terungkap berdasar hasil pemeriksaan HP korban dan para saksi yang pernah pembeli parabotan milik korban.

"Dia (korban) menghubungi untuk menjual barang segala macam. Sempat masuk atau tidak (pembelinya)? Oh ternyata barangnya sudah disiapkan di luar tinggal ngambil," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (24/11/2022).

Baca Juga: Kasus Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres Masih Misterius, Kotoran dari Mayat sampai Diperiksa Polisi

Dari hasil penyelidikan sementara, kata Hengki, polisi juga menemukan feses atau kotoran manusia pada jenazah korban. Feses tersebut kekinian masih diteliti di laboratorium.

"Berdasarkan keterangan kedokteran forensik, kami menemukan feses dan ini kita harus teliti di laboratorium ini mengandung apa kan harus diteliti lagi," ungkap Hengki.

Menurut Hengki, hasil penelitian terhadap feses tersebut sangat penting. Sehingga diharapkan dapat mengungkap atau bahkan mematahkan praduga selama ini di balik penyebab kematian korban.

"Apakah arti dari temuan autopsi itu nanti ahli yang akan mengatakan. Apakah bisa mengungkap atau mematahkan praduga selama ini, kita sedang teliti itu," katanya.

Baca Juga: Dibawa ke Laboratorium, Polisi Teliti Feses Satu Keluarga Tewas di Kalideres yang Ditemukan saat Autopsi

Mumifikasi

Hengki sebelumnya mengungkap salah satu faktor kerumitan dalam mengungkap penyebab kematian dalam kasus ini salah satunya karena kondisi jenazah telah menjadi mumi. Pihak kepolisian bersama kedokteran forensik menurutnya masih terus melakukan penelitian terhadap keempat jenazah korban.

"Biarpun ada kerumitan yang cukup tinggi karena sudah terjadi mumifikasi, nanti yang jawab ahlinya," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/11/2022).

Selain mencari tahu penyebab kematian korban, penyidik juga turut mendalami motifnya. Pendalaman terkait motif tersebut dilakukan dengan melibatkan berbagai ahli, salah satunya ahli psikologi forensik.

"Kami harus mencari motif, yang kedua adalah sebab kematian. Ini kami didampingi tim ahli," ujar Hengki.

Meninggal Sejak Mei

Hengki ketika itu juga mengungkapkan berdasar hasil penyelidikan awal diketahui salah satu korban atas nama Reni Margaretha Gunawan diduga telah meninggal sejak Mei 2022. Fakta ini terungkap berdasar keterangan saksi dari mediator dan koperasi simpan pinjam yang sempat melakukan survei ke rumah korban.

"Pada saat itu diterima oleh (korban) Budiyanto," ungkap Hengki.

Kesaksian Mengerikan Pegawai Koperasi

Menurut penuturan saksi, bau bangkai sudah menyengat ketika mereka hendak memasuki gerbang rumah korban pada 13 Mei 2022. Saksi-saksi tersebut bahkan sempat bertanya kepada korban Budyanto Gunawan (69).

"Kepada pihak rumah (ditanya) kok bau seperti ini? dijawab ini bau got," jelas Hengki.

Saksi-saksi dari mediator dan pihak koperasi simpan pinjam itu lantas masuk ke dalam rumah dan diperlihatkan sertifikat rumah yang hendak dijual. Dalam sertifikat rumah tersebut tertulis atas nama Reni Margaretha Gunawan.

"Kemudian ditanyakan ibu Reni ada di mana? 'Sedang tidur di dalam'. Kemudian pegawai koperasi simpan pinjam ini mengajak diantarakan untuk masuk ke dalam kamar, begitu pintu kamar dibuka pegawi ini masuk menyeruak bau yang lebih busuk lagi," ungkap Hengki.

Petugas itu kemudian menayakan keberadaan Reni. Korban atas nama Dian Febbyana (42) anak dari Reni ketika itu berdalih kalau ibunya sedang tidur.

Ketika masuk kamar Reni, Dian juga melarang saksi-saksi dari mediator dan koperasi simpan pinjam untuk menyalakan lampu kamar dengan alasan ibunya sensitif cahaya.

"Pada saat dibangunkan untuk mengecek sertifikat, dipegang-pegang agak gembur, curiga, tanpa sepengetahuan Dian, pegawai simpan pinjam ini menghiudpkan flash HP-nya, begitu dilihat yang bersangkutan langsung teriak, Allahuakbar! Ini sudah mayat! di tanggal 13 Mei," tutur Hengki.

Satu Keluarga Tewas

Sebelumnya, publik digegerkan dengan penemuan empat jenazah dalam satu keluarga di Perum Citra Garden Extension I, Kalideres, Jakarta Barat, pada 10 November 2022. Keempat jenazah tersebut di antaranya Rudyanto Gunawan (71) dan istrinya R. Margaretha Gunawan (68), anaknya Dian Febbyana (42), serta iparnya Budyanto Gunawan (69).

Rudyanto Gunawan dan istrinya R. Margaretha Gunawan ditemukan meninggal di dua kamar berbeda. Sementara Dian Febbyana ditemukan di lantai, dan Budyanto Gunawan ditemukan di sofa.

Load More