Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 24 November 2022 | 17:25 WIB
Azka (5), seorang anak yang selamat dari reruntuhan puing rumahnya akibat gempa Cianjur, terbaring di atas kasur rumah sakit dalam tenda darurat di halaman Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur, Kamis (24/11/2022). (Suara.com/Faqih)

SuaraJakarta.id - Bibir Eka bergetar menahan tangis tatkala menceritakan momen detik-detik sang anak, Azka (5), ditemukan selamat usai tiga hari tertimbun reruntuhan rumah akibat gempa Cianjur.

Ia tak henti bersyukur meski harus merelakan kepergian sang istri yang menjadi korban meninggal akibat gempa bumi magnitudo 5,6 pada, Senin (21/11/2022) lalu.

Eka mengatakan, awalnya ia sudah mengikhlaskan jika sang anak ditemukan tidak selamat. Sebab sebelumnya, istri dan ibunya ditemukan dalam keadaan meninggal.

"Ya awal-awalnya sudah gak percaya, karena kan sudah lama gak ditemukan Tim SAR, saya sudah mengikhlaskan saja. Tapi Alhamdulillah hari ketiga Tim SAR menemukan (anak saya) selamat," ujar Eka dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (24/11/2022).

Baca Juga: Gratiskan Biaya Pengobatan Korban Gempa Cianjur, Ridwan Kamil: Warga Sudah Susah, Hartanya Terpendam di Rumah yang Roboh

Eka menjelaskan, saat itu ia hanya memberi petunjuk tentang titik lokasi kamar pribadinya. Kemudian, Tim SAR pun mulai melakukan evakuasi dan akhirnya menemukan Azka yang tengah tergeletak di pinggir kasur.

"Jadi saya cuma kasih petunjuk titik kamar pribadi saya. Tim SAR mulai bongkar, baru satu dua kali sudah jebol. Setelahnya langsung ketemu posisi anak saya tergeletak di pinggir kasus. Dia kejepit, tapi masih ada celah gede," ungkapnya.

Kekinian, lanjut Eka, kondisi Azka dalam keadaan membaik walau sedikit mengeluhkan seperti sakit di perut kemungkinan akibat tekanan dari reruntuhan puing rumah akibat gempa bumi tersebut.

Azka (5), seorang anak yang selamat dari reruntuhan puing rumahnya, akibat gempa Cianjur, hanya bisa terbaring di atas kasur rumah sakit dalam tenda darurat di halaman Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur. (Suara.com/Faqih)

"Bahagia anak saya bisa selamat walau bersedih mamanya sudah gak ada. Istri dan ibu saya meninggal (jadi korban). Insya Allah saya akan rawat sendirian (Azka)," tuturnya.

Eka pun berharap pemerintah bisa memberikan bantuan sepenuhnya terhadap para korban gempa Cianjur.

Baca Juga: Selamat Usai Terjebak Reruntuhan Puing Bangunan Selama 3 Hari, Azka Berlindung di Celah Lemari

"Mohon bantuannya aja semuanya kepada bapak-bapak yang peduli kepada kita orang kecil, mohon diperhatikan," pungkas Eka sambil menahan tangis.

Momen Dramatis Evakuasi Azka

Di sisi lain, Komandan Pleton SAR (Danton) Resimen II Pasukan Pelopor Korp Brimob Ipda Sutrisno menceritakan kisah dramatis saat evakuasi Azka. Ia menyebut penemuan Azka seperti Keesaan Tuhan.

Sebab, kondisinya tidak mengalami luka luar maupun patah tulang, tetapi dalam kondisi lemas karena sudah tiga hari tidak mendapat asupan makan dan minum.

"Kondisi tubuhnya baik, tidak ada luka luar, cuma ada luka memar bagian dalam di perut sebelah kanan," kata Sutrisno, Rabu (23/11/2022).

Menurut dia, Azka berhasil dievakuasi sekitar pukul 12.00 WIB setelah tim SAR gabungan TNI, Polri, pemadam kebakaran (damkar) dan warga melakukan pencarian selama hampir dua jam lamanya.

Proses pencarian dan evakuasi menggunakan alat seadanya, cangkul, dan serokan. Tim SAR gabungan menggali reruntuhan rumah yang diduga tempat Azka tertimbun.

Pencarian Azka dilakukan setelah bibinya melaporkan kepada tim SAR bahwa ada saudaranya dan keponakannya belum ditemukan sejak gempa terjadi.

Di rumah berlantai tiga itu, kata Sutrisno, dilaporkan ada tiga orang yang masih tertimbun, yaitu nenek Rafka bernama Maidah, Azka dan ibunya Azka.

Nenek dan ibunya Azka ditemukan lebih dulu pada Selasa (22/11) dalam kondisi meninggal dunia. Nenek Azka ditemukan di kamar mandi, sedangkan ibunya di ruangan berbeda.

"Syukur anak ini ditemukan dalam kondisi hidup," kata Sutrisno.

Setelah Azka berhasil dievakuasi dari reruntuhan puing rumah, dengan menggunakan sepeda motor trail, Sutrisno dan satu anggota TNI membawa Rafka ke RSUD Sayang Cianjur.

Proses evakuasi Azka menuju rumah sakit membutuhkan waktu 15 menit, penggunaan sepeda motor lebih cepat mengingat jalanan yang macet.

Load More