SuaraJakarta.id - Asisten rumah tangga (ART) Diryanto alias Kodir mengaku diperintahkan oleh Ferdy Sambo untuk memanggil Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit, usai terjadinya penembakan terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Kodir mengatakan, ekspresi wajah Ferdy Sambo seperti menangis dan matanya merah saat memerintahkan kepada dirinya untuk memanggil Ridwan Soplanit yang rumahnya bersebelahan dengan tempat kejadian perkara (TKP).
Hal ini disampaikan Kodir saat menjawab pertanyaan Ketua Majelis Hakim Afrizal Hadi saat dirinya menjadi saksi dalam sidang obstruction of justice dengan terdakwa Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (24/11/2022).
Mendapat perintah itu, Kodir pun bergegas ke rumah Ridwan Soplanit dan lewat ajudannya bernama Audi, disampaikan terkait perintah agar Ridwan segera ke rumah Ferdy Sambo yang saat itu masih menjabat Kadiv Humas Mabes Polri.
"Om ada bapak (Ridwan Soplanit) gak? Kalau ada dipanggil pak Kadiv," kata Kodir menjelaskan percakapannya dengan Audi.
Hakim lantas menanyakan kepada Kodir apakah disebutkan maksud dari perintah Ferdy Sambo untuk dipanggilkan Ridwan Soplanit ke TKP.
"Tadi kan FS meminta untuk dipanggilkan Ridwan Soplanit, untuk apa dipanggilkan, ada dia sebutkan kepada saudara?" tanya hakim.
"Saya kurang tahu yang mulia," jawab Kodir.
Kemudian, hakim kembali bertanya terkait ekspresi Ferdy Sambo saat memberikan perintah kepada Kodir untuk memanggil Ridwan Soplanit. Dijelaskan Kodir, wajah Ferdy Sambo saat itu dalam keadaan menangis.
"Bagaimana wajah FS pada waktu itu?" tanya hakim.
"Seperti menangis, matanya merah. Keluar air mata," jawab Kodir.
"Saudara tidak tanya (kenapa menangis)?" tanya hakim lagi.
"Tidak berani, tidak sopan," tutur ART Ferdy Sambo ini.
Dalam perkara obstrution of justice kasus Brigadir J ini, Irfan Widyanto didakwa melanggar Pasal 49 juncto Pasal 33 dan/atau Pasal 48 ayat (1) juncto Pasal 32 ayat (1) UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 dan/atau Pasal 221 ayat (1) ke 2 dan 233 KUHP juncto Pasal 55 KUHP.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
7 Sepatu Lari Pintar untuk Analisis Lari Lebih Akurat, Solusi bagi Pelari Modern
-
9 Mobil Keluarga Bekas dengan Angsuran Rp3 Jutaan Sebulan, Nyaman Tanpa Bikin Ketar-ketir
-
Liburan Makin Seru, Bank Mandiri Tebar Promo FOMO Akhir Tahun hingga Rp2,5 Juta
-
10 Mobil Bekas untuk Mengatasi Rasa Bosan Berkendara bagi yang Suka Ngebut
-
Larangan Truk saat Nataru Dipersoalkan, Distribusi Barang hingga Air Minum Terancam