Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung | Fakhri Fuadi Muflih
Senin, 05 Desember 2022 | 14:03 WIB
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (Suara.com/Fakhri)

SuaraJakarta.id - Pengamat Politik Ujang Komaruddin angkat bocara soal keputusan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang mencopot Marullah Matali sebagai Sekretaris Daerah. Menurutnya hal ini menjadi bukti Heru memimpin Jakarta secara ugal-ugalan.

Sudah beberapa periode belakangan posisi Sekretaris Daerah atau Sekda DKI diisi oleh anak Betawi sebagai representasi kelompok putra daerah. Namun, Heru malah mencopot Marullah dan menuai kontroversi.

"Saya sudah katakan ya bahwa Heru itu memimpin Jakarta dengan ugal-ugalan, itu lah di kita susahnya," kata Ujang, Senin (5/12/2022).

Seharusnya, kata Ujang, Heru membiarkan saja Marullah tetap menjabat Sekda DKI Jakarta. Apalagi Marullah terpilih menjadi Sekda sesuai seleksi terbuka yang digelar Pemprov DKI Jakarta pada era eks Gubernur Anies Baswedan.

Baca Juga: Heru Budi Copot Sekda Marullah, Ormas Betawi Ngamuk: Ini Penghinaan, Kami Tersinggung!

"Makanya wajar jika Forkabi protes dengan kebijakan Heru yang semena-mena itu. Mestinya berkompromi saja, biarkan saja. Toh Marullah juga sudah sesuai dengan asesmen-nya ketika itu diangkat Sekda," ujarnya.

Karena itu, ia menilai sudah sewajarnya Forkabi marah dengan pencopotan Marullah. Perlu ada penjelasan lebih rinci mengenai arah keputusannya ini agar bisa menenangkan Forkabi.

"Saya sih melihat wajar orang-orang Forkabi itu memprotes kebijakan heru yang ugal-ugalan yang tanpa arah yang tak jelas arahnya ke mana," tuturnya.

Ketua Umum Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) Abdul Ghoni geram dengan keputusan Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono mencopot Marullah Matali dari jabatannya sebagai Sekda DKI. Ia menyebut masyarakat Betawi kecewa dengan Heru.

Ia menyebut dengan mencopot Marullah, berarti Heru tidak menghargai anak Betawi. Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI ini menilai seharusnya Heru tak boleh semena-mena dalam mengambil keputusan.

Baca Juga: Perjalanan Karier Marullah Matali yang Dicopot Heru Budi dari Sekda DKI

“Saya sebagai putra Betawi dan juga Ketua Umum Forkabi kecewa sama Heru. Heru tidak boleh semena-mena. Harus ada etika. Saya tersinggung,” ujar Ghoni dalam keterangannya, di Jakarta, Minggu (4/12).

Menurutnya, sejak era Gubernur-gubernur sebelumnya, seperti Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Djarot Syaiful Hidayat Hingga Anies Baswdan jabatan Sekda selalu diisi oleh putra Betawi. Dengan mencopot Marullah, Heru disebutnya telah membuat ketegangan di tingkat masyarakat.

“Heru harusnya punya etika dan tata krama. Ini sama saja, Heru tak memiliki etika dan tata krama. Menjadikan Uus (Kuswanto) Plt Sekdaprov itu tak beretika,” ucapnya.

Terlebih lagi, Heru menjadi Gubernur bukan karena dipilih masyarakat melainkan oleh Presiden. Karena itu, ia tak menerima Marullah dicopot sebagai Sekda dengan alasan apapun.

“Ini merupakan penghinaan bagi warga Betawi. Sejak dulu enggak ada tuh, Gubernur DKI mengganti Skedaprov dengan pelaksana tugas (Plt). Rusak. Saya tersinggung,” pungkasnya.

Load More