Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung | Yaumal Asri Adi Hutasuhut
Jum'at, 30 Desember 2022 | 20:47 WIB
Keributan terjadi di Mess Cendrawasih Tanah Abang, Jakarta yang terrekam dalam video. (Tangkapan layar akun IG lensa_berita_jakarta)

SuaraJakarta.id - Ketua RW di Mess Cendrawasih I, Beni Marang buka suara soal keributan yang sempat terjadi di tempat tinggal mereka. Dia mengungkap keributan dipicu upaya pengosongan mess yang diduga dilakukan pemerintah provinsi Papua.

Peristiwa itu terjadinya di Mess Cendrawasih I, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Jumat (30/12/2022) siang dan sempat ramai di media sosial.

Beni mengutarakan, kejadian itu diawali oleh sekelompok preman yang diduga surusahan pemerintah provinsi Papua untuk mengosongkan mes. Orang-orang tersebut datang membawa alat berat.

"Itu pemerintah provinsi Papua menggunakan preman, untuk mecoba ganggu warga ya. Tapi kami warga tidak mau terpancing," kata Beni saat dikonfirmasi Suara.com pada Jumat.

Baca Juga: Sekelompok Massa Datangi Mess Cendrawasih di Tanah Abang hingga Timbulkan Keributan

Saat mereka berupaya untuk merobohkan pintu gerbang, warga penghuni mes datang untuk menghalau, sehingga sempat terjadi keributan kecil. Namun kejadian itu tak berlangsung lama, sebab kepolisian langsung mendatangi lokasi untuk mengamankan.

Beni menyayangkan upayakan pengosongan itu, sebab dari pemerintah provinsi Papau tidak pernah mengajak warga untuk berkomunikasi.

"Ini mereka bukan berpikir sebagai aparatus sipil negara yang mestinya mengedepan dialog. Tapi menggunakan premanisme, itu memalukan," ujar dia.

Terlebih menurutnya upaya pengosongan itu terjadi masih pada momen Hari Raya Natal dan menjelang Tahun Baru.

"Apalagi ini masih dalam situasi natal dan menjelang tahun baru ya, kita memerlukan ketenangan," tegasnya.

Baca Juga: Diam-diam Stasiun Tanah Abang Mau Pindah Lokasi, di Mana Ya?

Dia mengklaim bahwa bangunan itu bukan milik pemerintah provinsi Papua, melainkan punya masyarakat Papua yang diberikan presiden pertama Soekarno. Beni mengaku Mes Cendrawasih I telah dihuni warga Papua yang tinggal di Jakarta sejak 50 tahun silam.

Mess Cendrawasih I berukuran 8300 meter persegi, yang terdiri satu gedung utama dua lantai dan terdapat enam barak. Bangunan tersebut dihuni sekitar 246 kepala keluarga atau sekitar 600 jiwa lebih.

Beni bersama para warga lainnya berharap agar pemerintah provinsi Papua datang dan duduk bersama, sebab selama ini mereka tak pernah diajak untuk berdiskusi.

"Karena belum pernah datang untuk duduk bareng atau berkomunikasi dengan warga belum pernah," ujarnya.

Sebelumnya, berdasarkan unggahan akun Instagram lensa_berita_jakarta, menampilkan video keributan di Mess Cendrawasih I, Tanah Abang. Dalam video terlihat beberapa orang menenteng senjata tajam.

Kapolsek Tanah Abang Kompol Pandji Ramadhan membenarkan adanya peristiwa ini. Namun, dia tak menjelaskan latar belakang di balik keributan tersebut.

"Sudah kondusif," singkatnya saat dikonfirmasi.

Load More