Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno | Fakhri Fuadi Muflih
Senin, 09 Januari 2023 | 20:30 WIB
Deretan ondel-ondel raksasa terpajang di Pelataran Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJakarta.id - Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo menanggapi keamanan Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, Jakarta Pusat (Jakpus) yang menjadi sorotan belakangan ini. Pasalnya, sejumlah netizen melalui media sosial (medsos) mengaku kehilangan barang seperti helm di pusat seni dan kebudayaan itu.

Ia menyayangkan, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) kurang profesional dalam mengelola TIM. Seharusnya kejadian seperti ini tidak terjadi jika ada pengamanan yang baik.

"Sangat disayangkan masalah kehilangan helm saja bisa sampai ramai di media sosial karena masyarakat nggak puas dengan penanganan Jakpro sebagai pengelola TIM. Patut dipertanyakan profesionalitas Jakpro," ujar Anggara kepada wartawan, Senin (9/1/2023).

Karena itu, Anggara mendesak Jakpro segera melakukan perbaikan pelayanan di Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) TIM.

Baca Juga: Baca Buku Seru sambil Nongkrong Asyik di Taman Ismail Marzuki

"Saya minta ada langkah evaluasi dan permintaan maaf dari pihak Jakpro alih-alih saling lempar tanggung jawab di depan masyarakat. Kalo kelola keamanan parkir saja tidak bisa bagaimana kelola unsur TIM yang lainnya? Di sana ada banyak gedung pertunjukan dan fasilitas lainnya," ucapnya.

Apalagi, pengelolaan TIM menjadi perhatian DPRD karena pada tahun 2023 telah dianggarkan Rp 134 Miliar untuk Public Service Obligation (PSO) kepada PT Jakpro.

"Apalagi kita menganggarkan belanja besar kepada Jakpro untuk operasional pengelolaan. Kalau tidak bisa profesional, kami akan tinjau ulang posisi Jakpro sebagai pengelola," katanya.

Sebelumnya, beredar kabar di media sosial keterangan soal kejadian pencurian helm di TIM Cikini, Jakarta Pusat. Peristiwa ini menjadi sorotan lantaran pusat kesenian dan budaya ini baru saja selesai direvitalisasi.

Pemilik akun TikTok bernama @riqmann mengaku kehilangan helm saat sedang memakirkan kendaraannya di parkiran TIM. Namun, saat melaporkan kejadian ini ke petugas parkir, ia malah mendapati informasi bahwa kehilangan helm sudah sering terjadi.

Baca Juga: Revitalisasi Rampung, Taman Ismail Marzuki Sudah Kembali Dibuka untuk Publik

"Gue ngobrol tuh sama yang jaga kan. Lalu dia bilang, pokoknya tiap ada event, selalu ada yang kehilangan. Ada orang yang rumahnya di Bogor, helmnya kehilangan. Ada karyawan kemalingan. Habis itu yang kocak, ada anggota kepolisian yang kemalingan," ujar pemilik akun itu, dikutip Jumat (6/1/2023).

Menindaklanjuti soal kejadian ini, korban menemui pihak Jakarta Utilitas Propertindo (JUP) Parking, unit usaha dari anak perusahaan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang menjadi pengelola TIM. Namun, pihak JUP Parking berdalih tak mengelola area gedung Teater Besar.

Basement tempat ia memarkirkan kendaraannya juga merupakan bagian dari area gedung Teater Besar.

"Mereka ngejelasin bahwa kalau di TIM itu pengelolanya ada dua, ada Jakpro satu komplek dan bangunan-bangunannya, kecuali teater besar Jakarta yang dikelola sama Dinas Kebudayaan atau KPP, sebutnya," kata pemilik akun itu.

Dari respon pegawai JUP Parking, ia menilai pengela tak mau bertanggung jawab atas kejadian ini.

"Karena gue merasa diskusinya itu mereka mulai mau lepas tanggung jawab nih karena beda pengelolaan," ucapnya.

Selain itu, setelah kejadian ini ia ungkap ke media massa, banyak netizen lain yang mengaku kerap kehilangan barang di TIM. Mereka menyampaikan kejadian yang dialami lewat kolom komentar.

"Di kolom komentar banyak juga korban yang cerita kehilangan barang lain di komplek TIM," katanya.

Load More