SuaraJakarta.id - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) masih belum mengizinkan warga untuk menempati Kampung Susun Bayam (KSB). Padahal, warga sudah mendesak agar bisa segera menempati hunian yang dijanjikan eks Gubernur Anies Baswedan itu saat masih menjabat.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Iwan Takwin mengatakan, alasan KSB belum bisa ditempati karena saat ini pihaknya sedang melakukan pemeliharaan gedung.
"Belum (ada warga yang menghuni). Kan, sekarang juga masih masa proses pemeliharaan rusunnya," ujar Iwan kepada wartawan, Rabu (1/2/2023).
Selain itu, ia juga menyebut belum ada penentuan soal biaya sewa yang dipermasalahkan warga. Sampai saat ini, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Namun, ia menyatakan besaran tarif akan mengacu pada Peraturan Gubernur Nomor 55 Tahun 2018 tentang Penyesuaian Tarif Retribusi Pelayanan Perumahan.
"Kami serahkan di aturannya. Ada pergubnya mengenai nilai (biaya sewa) itu. (Soal penetapan biaya sewa), kita terus komunikasikan dengan Pemprov DKI," pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah warga KSB yang menggelar aksi unjuk rasa di Balai Kota pada Kamis (1/12/2022) akhirnya diterima oleh Pemprov DKI melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). Namun, setelah melakukan audiensi, para warga korban gusuran Jakarta International Stadium (JIS) ini tak merasa puas.
Salah satu perwakilan warga KSB, Murinto (48) mengatakan pihaknya sudah menyampaikan keluhan soal KSB yang belum juga bisa dihuni kepada Kepala Kesbangpol Taufan Bakri. Namun, Taufan disebutnya hanya sekadar menampung aspirasi saja.
"Jadi dia akan menyampaikan aspirasi kami ke pihak Pj (Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono) yang baru. Saya pertanyakan dengan durasi berapa hari tapi dia tidak ada keputusan," ujar Murinto di depan Balai Kota DKI, Kamis (1/12/2022).
Warga juga disebutnya mempermasalahkan soal tarif sewa yang terlalu mahal. Pihak PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola awalnya memberikan harga Rp1,5 juta lalu diturunkan jadi Rp750 ribu per bulan.
Baca Juga: Masih Belum Ada Kejelasan Usai Bertemu Pemprov DKI, Warga Ancam Dobrak Kampung Susun Bayam
"Itu pendapatan dari mana, lansia-lansia gitu supaya bayar Rp750 ribu? Belum listrik, belum air, belum fasilitas umum, belum perawatan gedung. Kami enggak sanggup," jelasnya.
Berita Terkait
-
Driver Ojol Ngeluh BHR Cuma Rp50 Ribu, Pemprov DKI: Kalau Dia Males-malesan Dapatnya Kecil
-
Lebaran Terancam Banjir Rob, Pramono Beberkan Antisipasi yang Dilakukan Pemprov DKI
-
Penggemar Kecewa, Konser DAY6 Pindah Venue dari JIS ke Stadion Madya GBK
-
Mudik Gratis Gelombang Dua dari Pemprov DKI Dibuka Lagi Hari Ini, Ada 5.459 Kuota Tambahan
-
Catat! Janji Pemprov DKI ke PJLP: THR Cair Sebelum Cuti Bersama Lebaran
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Pemprov DKI Ingatkan Pendatang Baru Tak Bisa Langsung Dapat Bansos, Harus Tinggal 10 Tahun Dulu
-
Jakarta Tak Sepi Lebaran Ini, Bang Doel Ungkap Hikmah Tak Terduga
-
Pramono Teken Pergub Syarat PPSU: Cukup Ijazah SD, Kontrak Kerja Tiap 3 Tahun
-
Baru Tempati Rumah Dinas, Pramono Curhat Jatuh dari Sepeda Sampai Pelipis Luka
-
Lebaran Pertama Pramono Sebagai Gubernur: Dari Istiqlal, Istana hingga Rumah Mega Tanpa Ganti Sepatu