Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 08 Februari 2023 | 15:30 WIB
Tangkapan layar seorang siswa SMK Pustek Serpong, Tangsel, adu mulut hingga memaki guru piket. [Instagram]

SuaraJakarta.id - Setelah video adu mulut hingga memakinya viral di media sosial, siswa SMK Pustek Serpong yang melontarkan kata-kata kasar kepada guru piket akhirnya meminta maaf.

Selain siswa yang terlibat keributan, siswa yang merekam keributan dan mengunggah di medsos juga turut meminta maaf lantaran video yang direkam membuat gaduh.

Kedua siswa itu masing-masing didampingi orang tuanya. Bahkan, para orangtua itu turut meminta maaf pula atas perbuatan anak-anaknya.

"Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian kemarin dengan sikap tidak sopan ke bapak tersebut," kata siswa SMK Pustek Serpong berinisial D itu, Rabu (8/2/2023).

Baca Juga: Heboh, Siswa Adu Mulut hingga Memaki Staf Guru di Tangsel

Dalam video permintaan maaf itu, D berjanji tidak akan mengulangi perbuatan serupa.

"Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut," ungkapnya.

Klarifikasi SMK Pustek Serpong

Sementara itu, pihak SMK Pustek Serpong Tangsel angkat suara soal video viral terkait keributan antara siswa dengan staf guru yang kekinian diketahui bernama Rusmono.

Kepala SMK Pustek Serpong Kota Tangerang Selatan Mathoda memaparkan kronologi peristiwa tersebut.

Baca Juga: Kronologi Siswa Maki Guru Piket SMK Pustek Serpong, Viral di Medsos

Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada Selasa (7/2/2023) sekira pukul 15.00 WIB. Keributan berawal saat guru piket Rusmono menegur salah seorang siswa yang iseng memainkan saklar lampu mati-nyala.

Kesal dengan keisengan itu, Rusmono menegur siswa tersebut. Bahkan, Rusmono mengajak siswa tersebut untuk menemui ibu-bapak siswa tersebut.

"Gara-gara dia iseng mainin saklar lampu di kelas di lantai 2. Ditegur sama petugas lantai, Pak Rusmono. Dia petugas, guru piket dan penanggungjawab lantai 2," kata Mathoda saat dikonfirmasi SuaraJakarta.id, Rabu (8/2/2023).

Tangkapan layar seorang staf guru cekcok dengan siswa SMK Pustek Serpong, Tangsel. [Instagram]

Rusmono yang terpancing emosi kemudian sempat menyebut bahwa siswa tersebut tak memiliki bapak karena sombong.

Soal itu, Mathoda menyebut, bahwa Rusmono terbawa emosi dan tak mengetahui bahwa siswa tersebut merupakan anak yatim.

"Pak Rusmono tidak tahu kalau siswanya anak yatim. Dia ngakuin, karena emosi. Untungnya nggak pakai kekerasan karena nutupin pintu," papar Mathoda.

Mathoda menuturkan saat ini kasus keributan siswa dengan guru piket itu sudah berakhir damai. Keduanya sudah sama-sama mengakui kesalahan dan meminta maaf.

"Kemarin sudah diklarifikasi. Supaya orang tuanya nggak salah tafsir mau dikasih tahu ke orang tuanya. Siswanya dipanggil guru BP, sudah minta maaf, Pak Rusmono juga minta maaf," pungkas Mathoda.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More