Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 08 Maret 2023 | 21:00 WIB
Petugas kesehatan dari Kedokteran Kepolisian (Dokpol) memeriksa kantong jenazah korban kebakaran Depo Pertamina di kawasan Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023) dini hari. [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJakarta.id - Satu kantong jenazah yang berisi potongan tubuh korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, sulit diidentifikasi.

Kepala Biro (Karo) Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri Brigjen dr Prima Heru mengungkapkan butuh waktu lama untuk mengidentifikasinya.

"Proses pemeriksaan potongan tubuh itu perlu waktu yang lebih lama karena sampel yang masuk ke kami, yang bisa diperiksa hanya tulang," kata Heru saat konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2023).

Menurut dia, bagian tubuh itu berisi potongan daging dan tulang korban kebakaran.

Baca Juga: Usai Kehilangan 4 Anggota Keluarganya, Acep Desak Pertamina Berikan Solusi agar Kebakaran Depo Plumpang Tak Terulang

"Kami belum tahu bentuknya apakah itu kaki atau apa, tapi itu daging," ujarnya.

Karena itu, pihaknya mengidentifikasi potongan tubuh itu dari DNA tulang karena dagingnya sudah terbakar.

RS Polri Kramat Jati telah menerima 15 kantong jenazah dan satu kantong berisi potongan tubuh korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

Hingga saat ini, sudah 12 jenazah yang sudah teridentifikasi, yakni Sumiati atau Neneng (71), Raffasya Zayid Athallah (4), Trish Rhea Aprilita (12), Suheri (32) dan Hadi (32).

Selanjutnya Fahrul Hidayatuloh (28), Muhamad Bukhor (41), Iriyana (61), Iqbal (9), Hanifah (50), Hardito (20) dan Dayu Nurmawati (39).

Baca Juga: Heboh Emak-emak Tak Sudi Dimarah-marahi saat Minta Nasi Bungkus di Posko Kebakaran Plumpang: Saya Sih Bukan Korban, Cuma...

Dengan demikian, masih ada tiga jenazah yang belum teridentifikasi oleh tim Disaster Victim and Identification (DVI) Polri.

Load More