Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Selasa, 14 Maret 2023 | 19:14 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membuka Indonesia Leading Economic Forum 2023: Strengthening the Economic Climate Amid the Global POLYCRISIS Era, Selasa (14/3/2023). (Istimewa)

SuaraJakarta.id - Iklim ekonomi global sedang dilanda krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, dari pandemi Covid-19, perang antara Ukraina-Rusia, gangguan rantai pasokan global, perubahan iklim yang cepat, peningkatan biaya hidup, dan krisis lainnya. Krisis yang saling berkaitan dan tumpang tindih ini disebut polycrisis.

Terminologi yang menjadi sebuah buzzword yang dibahas dalam diskusi panel World Economic Forum Annual Meeting di Davos, Swiss, ini dipopulerkan oleh seorang sejarawan ekonomi Adam Tooze pada tahun 2022.

Fragmentasi geoekonomi (geoeconomic fragmentation) juga menjadi sebuah isu. Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) pun memperingatkan terkait hal ini. Adanya disintegrasi pergadangan dan perubahan teknologi telah merugikan beberapa pihak. Dukungan masyarakat kepada keterbukaan ekonomi menurun di beberapa negara, arus barang dan modal juga mendatar.

Dengan diperparahnya ketegangan perdagangan antara dua negara ekonomi besar China dan Amerika Serita, risiko pembatasan perdagangan baru pun meningkat. Bergantung pada asumsi dalam model, biaya keluaran global dari fragmentasi perdagangan bervariasi. Ini bisa berkisar dari 0,2% dari PDB (dalam skenario fragmentasi terbatas atau penyesuaian biaya rendah) hingga 7% dari PDB dalam skenario fragmentasi parah atau skenario penyesuaian biaya tinggi. Jika “decoupling teknologi” diperhitungkan, kerugian output diperkirakan mencapai 8%-12% di beberapa negara.

Baca Juga: Jadi Korban Hipnotis, Pemilik Art Shop di Bali Nangis Guling-guling! Warganet Tuding WNA India dan Arab

IMF memproyeksikan pertumbuhan global pada tahun 2023 sebesar 2,9% atau turun dari perkiraan 3,4% di tahun 2022, akan tetapi, meningkat menjadi 3,1% pada tahun 2024. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2023 adalah 0,2 percentage points lebih tinggi dari prediksi dalam laporan Oktober, akan tetapi masih di bawah rata-rata pertumbuhan historis (2009-2019) yang sebesar 3,8%. Inflasi global diproyeksikan turun ke 6,6% di tahun 2023 dari 8,8% di tahun 2022. Namun, nilainya masih di atas level sebelum pandemi (2017-2019) yaitu sekitar 3,5%. Inflasi tahun 2024 diprediksi 4,3%.

The Global Risks Report 2023 mencatat beberapa bencana global berdasarkan tingkat keparahannya selama 10 tahun ke depan. Mayoritas risiko berasal dari kategori lingkungan, yaitu: kegagalan mitigasi perubahan iklim (peringkat 1), kegagalan adaptasi perubahan iklim (peringkat 2), bencana alam dan peristiwa cuaca ekstrem (peringkat 3), hilangnya keanekaragaman hayati dan keruntuhan ekosistem ( ke-4), krisis sumber daya alam (ke-6), dan insiden kerusakan lingkungan berskala besar (ke-10).

Pada peringkat ke-5 dan ke-7 adalah migrasi paksa skala besar dan erosi kohesi sosial dan polarisasi masyarakat (kategori masyarakat). Bencana lainnya adalah kejahatan dunia maya dan ketidakamanan dunia maya yang meluas (ke-8) dan konfrontasi geoekonomi (ke-9).

Oleh karena itu, Indonesia Leading Economic Forum 2023: Strengthening the Economic Climate Amid the Global POLYCRISIS Era bertujuan menjadi forum bagi pemangku kepentingan global dan domestik untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan menetapkan kebijakan-kebijakan kunci untuk memperkuat iklim ekonomi di tengah era polikrisis global saat ini.

Adapun misi acara ini adalah untuk melibatkan para ekonom terkemuka, pembuat kebijakan, pemimpin bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya untuk membentuk dan memberikan wawasan di tengah dampak polikrisis yang membayangi. Forum ini juga memberikan kesempatan bagi para pemangku kepentingan untuk mengatasi isu-isu terkini, paling relevan, dan vital serta menemukan cara yang tepat untuk memitigasinya dengan sukses.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Rakernas Forum Backstagers Indonesia FBI II Untuk Pemerintah, dari Ijin Hingga Pajak Porporasi Tiket

Acara Indonesia Leading Economic Forum 2023: Strengthening the Economic Climate Amid the Global POLYCRISIS Era dilaksanakan hari Selasa 14 Maret 2023 di Astor Ballroom, The St. Regis Hotel, Jakarta. Adapun acara ini dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Selain itu, beberapa keynote speakers yang hadir antara lain Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dan Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Abdurohman.

Adapun pembicara dalam Panel 1 acara ini antara lain James P. Walsh (Senior Resident Representative of the International Monetary Fund), Hendra Purnama (Investment Director/Chief Investment Officer of PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk), Wael Mansour (Senior Economist at The World Bank), Wianto Chen (President Director of PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk.). Di mana para pembicara Panel 2 adalah Jiro Tominaga (Country Director Asian Development Bank for Indonesia), Vera Eve Lim (Managing Director and Chief Financial Officer at PT Bank Central Asia Tbk.), Avina Sugiarto (Partner at East Venture), Salil Dutt (Chief Technical Adviser of UNIDO Indonesia) dan, Eric Buntoro (Associate Partner at McKinsey & Company).

Acara ini disponsori oleh Pertamina, BNI, Indihome, BCA, Bank Mayapada, Sinarmas MSIG Life, Harita, dan Mitratel.

Load More