SuaraJakarta.id - Tak jauh dari pusat kota Tangerang Selatan dan dekat dengan kawasan BSD, terdapat satu desa yang dilintasi sungai Cisadane. Walau berada di sekitaran keramaian kota, desa ini memiliki kondisi alam yang alami dan asri. Desa ini adalah desa Keranggan yang hari ini dinobatkan menjadi satu dari 75 desa wisata terbaik se-Indonesia oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Penyaringan desa wisata terbaik ini bersaing dengan tujuh ribu desa wisata se-Indonesia.
Wakil Walikota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan mengatakan, Desa/Kampung Wisata Keranggan menjadi destinasi eco wisata kebanggaan masyarakat Tangerang Selatan.
“Kita semua sangat bahagia atas capaian yang dilakukan masyarakat Kampung Keranggan, sehingga mampu menciptakan daerah wisata yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Tangerang Selatan” ujar Pilar saat mengunjungi Kampung Eco Wisata Keranggan mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Minggu, (7/5/2023).
Kedatangan Menteri Parekraf ke Desa Keranggan ini terkait ditahbiskannya Desa Keranggan sebagai salah satu desa eco wisata terbaik, yang dihelat dalam acara Visitasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
Baca Juga: Menggarap Puncak Gadung Mlati: Desa Wisata dengan Berbagai Destinasi Potensial di Bantul
Pilar mengapresiasi perhatian Kemenparekraf pada Kampung Eco Wisata Keranggan. Menurutnya pemberdayaan terhadap masyarakat dan objek wisata ini akan berlangsung secara berkelanjutan (sustainable).
“Kami sangat berterimakasih dan mengapresiasi perhatian Kemenparekraf yang menjadikan Kampung Eco Wisata Keranggan menjadi destinasi wisata terbaik di Indonesia. Juga sudah ada bantuan perapian-perapian infrastruktur dan kita bangun pendoponya. Lalu program-program yang kita rancang agar Kampung Eco Wisata Keranggan tetap ramai,” ujarnya.
Menurut Pilar, Pemkot Tangsel akan terus mendorong masyarakat menciptakan kampung-kampung wisata di tempat mereka dan Kampung Eco Wisata Keranggan menjadi contoh nyata perkembangan kampung wisata di Tangsel.
“Kita mendorong agar terbentuk kampung-kampung wisata seperti di Keranggan. Belum lama ini kita membentuk Kampung Jawa di Pondok Betung, Wadasari. Kemudian program kampung Dadap melalui wisata batiknya. Jadi tiap kampung-kampung di Tangsel memiliki kekhasan dan tema-tema tersendiri,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno, berharap dengan berkembangnya Kampung Eco Wisata Keranggan dapat menstimulasi perekonomian masyarakat setempat dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Menurut Sandiaga, potensi Kampung Eco Wisata Keranggan harus terus dibina, sebab telah banyak memberi sumbangsih bagi perekonomian masyarakat.
“Konsepnya sudah sangat bagus, yakni ekonomi kerakyatan berbasis lingkungan. Kami mendukung upaya mengembangkan Kampung Eco Wisata Keranggan ini,” ujar Sandiaga yang disambut gembira warga.
Rangkaian acara ADWI di Kampung Keranggan terasa dipersiapkan dengan baik, yang dimulai dari Mas Menteri (sapaan Sandiaga Uno) disambut dengan kesenian Rampak Bedug. kemudian ketika berjalan menuju pendopo atau tempat presentasi), di sepanjang jalan Mas Menteri pun disambut anak-anak SD berseragam Pramuka. Mas Menteri beserta rombongan Forkopimda Tangsel menyaksikan Tari Lengser. Memasuki gerbang kedua, Mas Menteri disuguhkan kesenian Pencak Silat yang dimainkan beberapa anak-anak. Sajian budaya masih berlanjut ketika berada di lapangan, pemain Angklung tiga generasi dan Calung. yang memainkan dua buah lagu dan kemudian mengajak Mas Menteri dan rombongan memainkan Angklung bersama-sama.
Di dalam Kampung Keranggan terdapat fasilitas dan aktivitas wisata beragam yang dapat dinikmati oleh para wisatawan. Mereka dapat berkeliling dan berpetualang menelusuri dan menikmati keindahan desa dengan didampingi oleh pemandu. Disediakan pula rakit tradisional untuk dipakai menyusuri sungai Cisadane dan terakhir wisatawan akan diajak menuju camping ground untuk merasakan aktivitas memanah.
Dekranasda Dukung Pelaku Usaha dan UMKM
Selain aktivitas tersebut, para wisatawan bisa berkunjung ke beberapa spot aktivitas home industry untuk membeli oleh-oleh dari UMKM khas desa Keranggan. Menurut Pilar besar sekali potensi dari para pelaku UMKM yang perlu didukung dan dikembangkan bersama Kemenparekraf.
“Ada kriya dari kulit gedebog pisang yang jarang sekali kita temui. Ada keripik kulit singkong, bukan hanya dari singkongnya tapi dari kulitnya pun bisa dimanfaatkan menjadi keripik. Kami mohon dukungannya supaya produk-produk ini lebih menasional,” jelas Pilar.
Untuk produk-produk UMKM, Kampung Wisata Keranggan didukung penuh oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Tangerang Selatan yang diketuai Raden Roro Truetami Ajeng Soediutomo. Dalam kesempatan ini Dekranasda telah mempersiapkan Kriya yang berbeda dengan UMKM lain. Ada rumah batik Setu, anyaman atau sulam dari pelepah daun pisang, ada pula dari ABK UMKM yang menggiatkan recycle dari plastik sampah yang diambil dari sekitar kawasan desa.
Menurut Ajeng produk-produk kriya dari desa Keranggan ini bisa mempunyai nilai jual yang sangat tinggi dan banyak sekali potensi yang sangat didukung oleh Dekranasda karena memliki kualitas nasional dan internasional.
“Dekranasda Kota Tangerang Selatan telah membuat jejaring sampai tingkat kecamatan dan kelurahan, jadi untuk melihat sisi keunggulan dari setiap kecamatan dan kelurahan sangat mudah sekali. Kami juga men-support dengan cara pelatihan dan pendampingan ekonomi, yang bekerjasama dengan bank daerah,” ujar Ajeng.
Ajeng sangat mengapresiasi sekali semangat dari para UMKM yang ada di kota Tangerang Selatang terutama para pengrajin kriya yang ada di desa wisata Keranggan.
Muthia Zahra, salah seorang pelaku usaha rumahan atau UMKM, turut meramaikan acara ADWI 2023 ini. Menjadi pelaku UMKM di Kota Tangsel, Muthia Zahra memproduksi aksesoris manik-manik berlabel Beads and Accessories yang dikerjakannya sendiri dan mengaku belum punya karyawan.
“Saya mulai produksi ketika pandemi Covid, kebetulan suami jugakena pengurangan 50 persen salary-nya, uang tabungan juga semakin berkurang. Kebetulan juga punya basic keturunan dari orang tua bisa bikin manik-manik, jadi banyak yang minta kenapa tidak buat. Awalnya hanya buat 5 buah, dan ternyata banyak yang pesan,” cerita Muthia.
Selanjutnya, Muthia pun memproduksi lebih banyak manik-manik yang dikombinasikan dengan Kristal Swarovski, dan dijual juga di market place. Bergabung dengan komunitas UMKM dan ikut komunitas Dekranasda yang diketuai Truetami Ajeng Soediutomo, banyak keuntungan yang didapatnya, ajakan untuk mengikuti bazar.
“Bantuan pemerintah itu benar-benar nyata sih. Kayak misalnya, saya diajak bazar, jadi memang tertata kalau di Tangsel ini, saya ngerasanya. Mulai dari kelurahan ada koordinatornya wilayahnya, teruskemudian di komunitas se-kecamatan. Dari komunitas itu kita diajak ada bazar-bazar di setiap kecamatan atau kelurahan, kita diajak UMKM nya, diinfo. Kan sekarang ada media sosial ya, jadi lebih mudah pemasarannya, promo itu lewat online, gitu. Saya juga diajak komunitas Dekranasda Tangsel, sama Bu Ajeng, diajak sama kecamatan Setu nya juga. Jadi baru petama kali ini Dekranasda di kecamatan punya bazar sendiri, pameran sendiri, gitu. Jadi memang nyata, tutur Muthia panjang lebar.
Jadi, Ingin jajal kuliner khas Tangsel? Atau belanja Suvenir, yang dibarengi dengan kegiaan petualangan dan menyesap seni budaya khas Tangsel? Datang saja ke Kampung Eco Wisata Keranggan. Alamatnya ada di Jalan Lingkar Selatan RT 013 RW 005 Kel. Keranggan Kec. Setu Kota Tangerang Selatan, atau sekitar 7 km dari Stasiun Serpong.
Berita Terkait
-
5 Fakta Desa Wisata Malasigi Papua Curi Perhatian di CFD Jakarta, Kini Bawa Pulang Piala ADWI 2024
-
Bangga! Menpar Widiyanti Umumkan 2 Desa Indonesia Ini Jadi Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Desa Wisata Bakau Serip Batam: Pendorong Ekonomi Lokal di Era Jokowi
-
Media Lokal Harus Bawa Dampak Buat Masyrakat, Kolaborasi Desa Wisata Salah Satunya
-
Demi Pamerkan Desa Wisata Osing ke Dunia, Sandiaga Ikut Tradisi Gedhogan
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Tim Resmob Tangkap Pelaku Pembunuhan Tragis di Morowali yang Kabur ke Kaltim
-
Potret Nadia Raysa Mantan Marselino Ferdinan: IG-nya Diserbu Penggemar Usai Menang Lawan Arab
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
Terkini
-
Mas Dhito Dukung Penyandang Tuna Netra Wujudkan Mimpi ke Perguruan Tinggi
-
Eks Pendukung Deny-Mudawamah Putar Haluan ke Dhito-Dewi
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN lewat Diklat Legal Drafting
-
Pemkab Kediri Angkat Duta Genre Sebagai Role Model bagi Lingkungan Remaja
-
Gelar Ziarah dan Tabur Bunga, Pemkab Kediri Ajak Warga Teladani Sikap Kepahlawanan