Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 08 Mei 2023 | 20:40 WIB
Kahoy Amirudin (58), warga Tangsel yang menjadi korban selamat kecelakaan bus peziarah masuk jurang di Guci Tegal saat dirawat di RSU Serpong, Senin (8/5/2023). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Puluhan warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang hendak ziarah menjadi korban kecelakaan saat bus yang mereka tumpangi masuk jurang di kawasan wisata Guci, Tegal, Minggu (7/5/2023).

Sebayak 34 peziarah dilaporkan luka-luka. Sedangkan dua lainnya meninggal dunia, yakni Ibin Mukorobin dan Maja.

Salah satu korban selamat yakni Kahoy Amirudin (58) yang menderita luka cukup parah di kepala dan punggungnya, menceritakan kejadian tersebut.

Sebelum peristiwa nahas itu terjadi, Amirudin mengaku sempat mendapat firasat tidak enak.

Baca Juga: Kronologi Bus Rombongan Peziarah Masuk Jurang di Guci Tegal, Sedang Parkir Ganjalan Bus Terlepas

"Lagi naik ke mobil, pikiran udah nggak enak karena ngeliat jalan tikungan tajam dan tanjakan," katanya.

Amirudin menceritakan kejadian nahas tersebut. Dia mengaku, saat itu tengah tidur.

Dia kemudian tersadar ketika bus sudah masuk jurang dan terbalik. Kahoy yang duduk di kursi ketiga dari belakang terpental dan terbentur kursi.

"Saat itu emang pada mau berangkat lagi. Saya tidur di bis, sadarnya pas mobil sudah terjun ke jurang dan 4 kali terbalik," ungkapnya, Senin (8/5/2023).

Saat itu, Amirudin menyebut suasana mencekam. Semua penumpang yang ada di dalam bus histeris sambil membaca istighfar dan takbir.

Baca Juga: Warga Tangsel Korban Kecelakaan Bus di Guci Bakal Dapat Santunan Rp 20-50 Juta

Beruntungnya, setelah terpontang-panting di dalam bus yang masuk ke jurang, Amirudin masih selamat dan sadar.

Sambil merasakan was-was usai masuk jurang, Amirudin bergegas menyelamatkan diri dari bus yang sudah terbalik di aliran kali.

"Saya keluar sendiri, sempet narik orang di kali khawatir tenggelam. Terus ditolong sama orang, warga sekitar sudah ramai ikut histeris juga," papar Amirudin.

Akibat benturan keras di dalam mobil, Amirudin mengalami sejumlah luka di tubuhnya. Kepalanya harus dijahit sebanyak 5 jahitan.

"Ini di bagian punggung belakang pada sakit, di jidat 5 jahitan karena luka robek," tuturnya.

Warga Kayu Gede Serpong Utara Tangsel itu menduga musibah itu merupakan kelalaian sopir.

"Itu kayaknya kelalaian sopir, rem tangannya nggak diaktifin. Sopirnya lagi di warung, mungkin lagi ngopi," ungkapnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More