SuaraJakarta.id - Guru yang menjadi pelaku penculikan murid berinisial NA yang merupakan anak berkebutuhan khusus di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mengaku tak sendiri dalam beraksi. Ia diperintah orang lain.
Hal itu diungkap pelaku usai diringkus di sebuah kontrakan kosong di wilayah Bogor bersama korban, NA.
Ayah korban, WS menyebut, pelaku berinisial G mengaku melakukan aksi penculikan itu atas perintah orang lain.
"Pelaku ngakunya disuruh orang lain. Katanya mau disuruh dan mau dibawa sama orang lain jam 1 malam," kata WS, Selasa (27/6/2023).
Kepala Seksi Humas Polres Tangerang Selatan Ipda Galih Dwi Nuryanto membenarkan dugaan adanya dalang utama penculikan anak tersebut.
Meski begitu, dirinya belum dapat memastikan lantaran kasus tersebut masih dalam proses penyidikan intensif oleh penyidik Polres Tangsel.
"Ada dugaan mengarah ke sana, tapi saat ini kami masih menunggu hasil penyidikan petugas," kata Galih saat dikonfirmasi Selasa (27/6/2023).
Galih mengungkapkan bahwa pelaku merupakan wali kelas korban terlibat dalam kasus penculikan tersebut.
"Iya informasi dari penyidik pelaku berinisial G merupakan guru korban,” ungkapnya.
Baca Juga: Kronologi Guru di Tangsel Culik Muridnya yang Berkebutuhan Khusus, Dibawa ke Bogor
Sebelumnya diberitakan, seorang pelajar anak berkebutuhan khusus (ABK) kelas 2 SMP di Kota Tangsel jadi korban penculikan. Penculikan dilakukan oknum guru sekolahnya.
Ayah korban, WS, bercerita soal kasus penculikan yang dialami anaknya itu. Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada Rabu (21/6/2023).
Saat itu, anaknya NA (15) tiba-tiba mendadak pulang cepat dari sekolahnya yang sedang menggelar kegiatan class meeting.
Hal itu disebut tak biasa dilakukan NA. Lantaran setiap pulang sekolah NA selalu pulang bareng bersama adiknya yang sekolah di tempat yang sama dan dijemput oleh orangtua atau kakeknya.
"Adiknya kasih kabar kalau kakaknya udah pulang duluan. Tetapi, saya tanya mamahnya dan kakeknya ternyata dia nggak dijemput," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (27/6/2023).
WS mengaku, saat itu dia dan keluarga besarnya panik lantaran tak tahu di mana lokasi dan kondisi anaknya. Hingga Kamis pagi (22/6/2023), dia dan keluarga memutuskan lapor ke polisi.
Berita Terkait
-
Sadis! Komplotan Perampok di Tangsel Keroyok Korban, Disekap di Mobil Sambil Dipaksa Cari Orang
-
DPR Desak Polisi Gerak Cepat Usut Kasus Penculikan Anak Usai Tragedi Alvaro di Pesanggrahan
-
Akhir Tragis Pencarian Alvaro Kiano Nugroho: Ditemukan Tewas, Polisi Amankan Pelaku
-
Soroti Tragedi SMAN 72 Jakarta dan SMPN 19 Tangsel, FSGI: Sekolah Lalai, Aturan Cuma Jadi Kertas!
-
Dugaan Perundungan Tewaskan Siswa SMPN 19 Tangsel, Mendikdasmen Segera Ambil Kebijakan Ini
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?