Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Kamis, 20 Juli 2023 | 17:24 WIB
Resepsi Pernikahan Jojo dan Luna, Sepasang Anjing Alaskan Malamute. (Dok: Balloney)

SuaraJakarta.id - Selama dan usai pandemi Covid-19, keinginan memelihara anjing dan hewan lainnya meningkat. Bisnis kafe, salon, dan pakaian untuk anjing pun semakin populer di berbagai kota demi mengakomodir minat masyarakat untuk merawat "anabul", sebutan lain untuk anjing.

Ballooney, perusahaan dekorasi pesta di daerah Jabodetabek, tidak melewatkan tren ini. Ballooney turut memeriahkan resepsi pernikahan anjing sebagai vendor dekorasi pernikahan Jojo dan Luna, sepasang anjing ras alaskan malamute di taman anjing Hyde Park, Jakarta, pada 14 Juli lalu. Acara juga diikuti 50 ekor anabul lainnya dan 100 orang tua hewan atau pawrents.

Ballooney bersama penyelenggara mempersiapkan dekorasi seperti ornamen mendetail untuk acara resepsi. Resepsi Jojo dan Luna ini merupakan kesempatan bisnis baru. Pasalnya, pengadaan dekorasi resepsi pernikahan anjing juga membutuhkan upaya dan detail layaknya pernikahan manusia.

Menurut Elise Santoso, Co-Founder dan Chief Executive Officer Ballooney, pernikahan anjing merupakan fenomena baru di Indonesia dan memiliki peluang maupun tujuan yang positif.

Baca Juga: Profil Indira Ratnasari: Gelar Pernikahan Anjing, Ngaku 'Ibu Boneka Arwah' dan Tim Stafsus Jokowi

"Karena ini acara yang pertama, bukan berarti bakal jadi yang terakhir. Tidak menutup kemungkinan akan ada event lainnya yang seperti ini. Bagi pawrents, 'anabul' sudah seperti anak sendiri. Cara mereka mengekspresikan kasih sayang juga berbeda," katanya.

Jony Eko Yulianto, PhD, dosen tetap Fakultas Psikologi Universitas Ciputra Surabaya menjelaskan, anjing sempat dianggap sebagai binatang peliharaan yang menjadi objek pelengkap keluarga. Mereka dilatih sedemikian rupa demi memenuhi kebutuhan praktis keluarga seperti rasa aman dan kasih sayang.

"Tren pernikahan anjing menunjukkan adanya perubahan fungsi anjing di dalam keluarga, dari yang tadinya hanya sekadar binatang peliharaan menjadi anggota keluarga," lanjutnya.

Menurut Jony, terdapat konsep antromorfisme di mana anjing dianggap setara dengan manusia dan memiliki berbagai hak maupun kewajiban layaknya manusia yang perlu dipenuhi keluarga.

"Pemenuhan kebutuhan ini tidak hanya kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal, tetapi juga kebutuhan untuk mendapatkan perawatan, pergi ke salon, mendapatkan makanan premium, dan berbagai fasilitas lainnya.Tren menikahkan anjing adalah salah satu bentuk antromorfisme pada anjing. Anjing yang secara natural berkopulasi dengan anjing lainnya untuk mendapatkan keturunan, diberikan unsur-unsur yang lebih humanis. Tentu saja di sana ada unsur entertainment, untuk menunjukkan selebrasi," paparnya.

Baca Juga: Ini Sosok Indira Ratnasari, Crazy Rich yang Gelar Pernikahan Anjing Hingga Habiskan Biaya Rp200 Juta

Bagi Elise, berpartisipasi dalam resepsi Jojo dan Luna merupakan kesempatan yang berkesan.

"Saat kita dihubungi untuk mendekorasi resepsi anabul, itu menantang banget karena ini hal baru buat kita. Ballooney sudah sering dipercaya klien untuk dekorasi acara anabul, biasanya merayakan ulang tahun anjing," katanya.

Load More