Ditambah lagi, tim riset membagi tahapan penilaian berdasarkan metode desk research secara kualitatif dan kuantitatif melalui laporan tahunan dan publikasi perusahaan, pemantauan media untuk melihat sentimen positif yang muncul di media arus utama atau media sosial, serta expert panels yang dinilai oleh orang yang ahli di bidangnya.
Sedangkan dari segi lingkup penilaian, tim riset melihat tata kelola korporasi yang baik, profil risiko, pendapatan atau rentabilitas, permodalan (melibatkan pengelompokan bank berdasarkan Kelompok Bank Modal Inti atau KBMI 1-4), kinerja intermediasi, dan kondisi transisi digital.
Hasilnya tim riset memetakan terdapat empat level kondisi perbankan Indonesia saat ini, yakni level 1 tentang layanan pelanggan holistik, level 2 tentang opsi layanan self-service secara digital, level 3 tentang inovasi untuk menyampaikan nilai tambah baru, dan level 4 tentang harga dan optimisasi biaya untuk menuju profitabilitas.
Selain itu, terdapat tiga hal utama yang menjadi perhatian, yakni perusahaan perbankan yang proaktif mengantisipasi kebutuhan dan komunikasi nasabah, solusi atas masalah nasabah, dan kemampuan untuk mengkustomisasi produk, layanan, dan mengolah insight, serta wawasan industri, familiar dengan alat-alat digital untuk perbankan, dan memahami lanskap pasar lokal.
Tim riset Warta Ekonomi juga mengkategorikan setidaknya terdapat Bank KBMI 4 yang rata-rata meraih capaian 89% dari level 1 sampai level 4; Bank KBMI 3 yang meraih capaian 85% di level 1, 82% di level 2, dan 80% di level 3 dan 4; Bank BMI 2 meraih capaian 85% di level 1 dan 80% di level 2 sampai 3; dan Bank KBMI 1 meraih capaian 80% di level 3 dan 4, dan 75% di level 1 dan 2.
Riset-riset dari tim Warta Ekonomi tersebut diamini oleh dewan juri Direktur Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad yang mengatakan bahwa pihaknya juga melakukan konfirmasi dan mengecek ulang data-data yang dikumpulkan.
Tauhid juga menyampaikan bahwa catatan dari OJK yang menyebutkan kompetisi di perbankan kian banyak.
“Perbankan relatif stabil, pencapaian di industri perbankan masih cukup baik. Meskipun ada perubahan strategi, transformasi bisnis, yang saya kira memang kompetisi di antara perbankan sangat besar sekali,” pungkasnya.
Baca Juga: BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR Bawa UMKM Kopi Tembus Pasar Internasional
Berita Terkait
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
Pelatih Vietnam Akui Timnya Kelelahan Jelang Hadapi Timnas Indonesia U-23
-
Orang Dekat Prabowo dan Eks Tim Mawar Ditunjuk jadi Presiden Komisaris Vale
-
Bukti QRIS Made In Indonesia Makin Kuat di Dunia, Mastercard Cs Bisa Lewat
-
Luhut Ungkap Proyek Family Office Jalan Terus, Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini
-
Danantara Kantongi 1 Nama Perusahaan BUMN untuk Jadi Holding Investasi, Siapa Dia?
Terkini
-
Diskon Pajak BBM 50 Persen, Berapa Harga Pertralite di Jakarta Sekarang
-
Bukan Lagi Mimpi, Forbes Nobatkan 4 Kota Indonesia Jadi Surga Pensiun 2025: Siap-siap Nabung!
-
Mempelajari Kewajiban Bayar Royalti untuk Bisnis Non-Musik
-
Rekomendasi Facial Wash Tanpa Busa (No-Foam) yang Aman untuk Kulit Sensitif
-
5 Rekomendasi Alas Bedak di Bawah Rp30 Ribu yang Ampuh Atasi Wajah Berminyak