SuaraJakarta.id - Operasional Instalasi Pengolahan Air (IPA) Hutan Kota, Penjaringan, Jakarta Utara, saat ini sedang dihentikan sejak 8 September lalu. Penghentian operasional itu membuat warga sulit mendapatkan air bersih di tengah musim kemarau panjang.
Direkrur Utama Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya, Arief Nasruddin, mengatakan penyetopan operasional IPA Hutan Kota ini dilakukan lantaran air baku yang didapat dari Kanal Banjir Barat tidak sesuai baku mutu. Kandungan air mengandung garam yang berlebihan sehingga tidak bisa diolah untuk dikonsumsi.
"Bukan detergen, tapi TDS, total dissolved solid itu sebenarnya kadar mineral dan garamnya tinggi sekali," ujar Arief di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (4/10/2023).
Arief mengatakan, seharusnya IPA Hutan Kota memiliki teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) yang mampu mengolah air laut jadi bersih.
Baca Juga: Banyak Kecamatan Terdampak Kekeringan, BPBD Kabupaten Bandung Salurkan 1,3 Juta Liter Air
"Memang yang disayangkan teknologi saat pembangunan hutan kota tidak dibarengi dengan teknologi SWRO. Sehingga kemudian itu tidak bisa mengurai air laut," kata dia.
Untuk mengatasi masalah krisis air di wilayah ini, PAM Jaya juga telah membangun reservoir komunal untuk bisa menampung air untuk selanjutnya bisa dipompa ke rumah-rumah warga.
Namun, karena pembangunan reservoir membutuhkan waktu yang tidak sedikit, sebagai upaya sementara PAM Jaya akan mengirimkan air melalui IPA mobile ke perumahan warga.
"Jangka pendeknya mau enggak mau kita kirim tangki terus. Tapi jadinya itu yang kenapa saya minta tim ini melakukan reformasi pengadaan. Sehingga bangun reservoar ini sebenenrnya kalau enggak ada apa-apa 1,5 bulan jadi. Paling lama 2 bulan," kata Arief.
Ke depannya, Arief berencana mengambil alih pengolahan IPA Hutan Kota yang saat ini dipegang oleh Jakpro Memiontec Air, anak usaha PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Baca Juga: Warga Bojonegoro Terima Bantuan Air Bersih dan Sumur Bor untuk Hadapi Kekeringan
Setelah dipegang PAM kata dia, barulah akan dibuatkan teknologi SWRO agar penyaluran air baku kembali normal.
Berita Terkait
-
Salurkan Bantuan Sanitasi Layak dan Air Bersih, PNM Peduli Masa Depan Sehat
-
Tak Lagi Khawatir Kekeringan Air, Pertamina Bangun Sanitasi Air Bersih di 131 Daerah
-
IIF Dorong Ketersediaan Akses Air Bersih di Indonesia
-
Optimalkan Sistem Daur Ulang dan Akses Air Bersih, Bank Mandiri Dukung SDGs
-
PTPP Sediakan Fasilitas Listrik PLTS Hingga Air Bersih untuk Sarana Pendidikan
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
Terkini
-
Kebocoran Dana Bank DKI, Politisi PSI Desak BPK dan OJK Turun Tangan Lakukan Audit
-
Gubernur Pramono Singgung Performa Inkonsisten Rizky Ridho di Persija: Di Timnas Mainnya Bagus
-
Halal Bihalal Berujung 'Sidang', Gubernur Pramono Tanya Biang Kerok Performa Persija Jeblok
-
Janji Tinggal Janji? Warga Kampung Bayam Gigit Jari, Kunci KSB dari Gubernur Pramono Cuma Simbolis!
-
Banten-Jakarta Berbagi Macet hingga Banjir, Andra Soni Cs Temui Pramono Anung di Balai Kota