Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 04 Oktober 2023 | 19:09 WIB
Aktivitas warga di tenda darurat yang didirikan di pintu masuk Jakarta International Stadium (JIS). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJakarta.id -
Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, tak mempersoalkan rencana warga eks Kampung Bayam, Jakut yang ingin tetap melakukan aksi meski kini sudah direlokasi ke Rumah Susun (Rusun).

Ali meyakini aksi warga tidak akan mengganggu jalannya Piala Dunia U-17 yang akan digelar di Jakarta International Stadium (JIS).

Aksi warga ini dilakukan lantaran warga ngotot ingin bisa segera menghuni Kampung Susun Bayam (KSB) dengan tarif murah. Pasalnya, hunian itu adalah janji PT Jakarta Propertindo (Jakpro) setelah menggusur rumah warga demi membangun JIS.

Selama ini, aksi warga dilakukan dengan mendirikan tenda di dekat stadion berkapasitas 82 ribu orang itu. Namun, Ali meyakini aksi warga setelah direlokasi tidak akan sama seperti sebelumnya.

Baca Juga: Relokasi Penghuni eks Kampung Bayam Sukses, Ketua Forum RT/RW Apresiasi Pj Gubernur Heru

"Mereka itu bukan orang yang barbar seperti itu," kata Ali saat di Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (4/10/2023).

Ali mengatakan aksi warga akan dilakukan lewat dialog antar warga dengan pihak Jakpro bersama pemerintah dan upaya hukum untuk mendapatkan solusi terbaik atas masalah KSB ini.

"Aksi mereka bukan seperti itu. Aksi mereka tetap soft kan sudah mengajukan ke PTUN seperti itulah, mereka bukan orang-orang yang seperti itu," jelasnya.

Selama di Rusun, Ali memastikan segala kebutuhan warga seperti transportasi untuk bekerja dan sekolah akan disiapkan. Begitu juga dengan pelayanan pendidikan dan kesehatan selalu disiagakan.

"Jadi bukan berarti tidak terfasilitas semuanya hunian sementara itu memang kita sediakan. Nah fasilitas untuk pelayanan kesehatan, pendidikan semuanya itu tetap kita persiapkan," pungkasnya.

Baca Juga: Dijanjikan Ini Oleh Heru Budi, Warga Eks Kampung Bayam Korban Gusuran JIS Akhirnya Mau Direlokasi

Relokasi Semntara

Sebelumnya warga Kampung Bayam Agus Hariyanto menyebut relokasi ke sejumlah Rusun hanya bersifat sementara. Warga disebutnya masih tetap berkeinginan tinggal di Kampung Susun Bayam (KSB) yang dijanjikan pada era kepemimpinan eks Gubernur DKI Anies Baswedan.

"KSB kita tetap. Tidak mungkin dilupain gitu ya. Ini kan hanya sementara saja. Tapi kalau nggak ada kelanjutannya, kemungkinan ya (warga) datang lagi untuk mengambil haknya," ujar Agus saat dihubungi Suara.com, Jumat (22/9/2023).

Meski demikian, Agus bersama warga belum mengetahui ke depannya akan melakukan aksi seperti apa. Nantinya akan dibahas upaya mendesak PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola KSB agar terjadi kesepakatan bersama warga soal tarif.

"Kalau masalah aksi belum tahu ya, kita belum ke situ. Lagi memikirkan masalah tenda dulu gimana," ucapnya.

Terkait relokasi, Agus mengatakan warga tak ingin jauh karena masih punya pekerjaan di sekitar JIS. Lalu, sejumlah anak juga masih bersekolah di dekat stadion berkapasitas 82 ribu orang itu.

"Karena kan anak sekolah, usahanya kan masih ada di sini jadi gak mungkin jauh-jauh," pungkasnya.

Load More