SuaraJakarta.id - PT Pos Indonesia (Persero) kembali menyalurkan Bantuan Sosial (Bansos) Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial. Penyaluran dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Aceh.
Executive General Manager Kantorpos KCU Banda Aceh, Nur Zamaludin, menjelaskan pihaknya menjalin komunikasi dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait, untuk memastikan bansos tersalurkan tepat waktu dan tepat jumlah.
Untuk wilayah Banda Aceh, Kantorpos juga menyalurkan bansos pangan berupa beras yang disalurkan kepada warga penerima sesuai data yang didapat dari Kementerian Sosial.
“Untuk memberikan pelayanan terbaik kami melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait, dalam hal ini untuk penyaluran bantuan tunai, kami berkoordinasi dengan Kementerian Sosial. Untuk bantuan pangan, kami ada tambahan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Pangan Provinsi, dan Dinas Pangan Kota/Kabupaten. Selain itu untuk mempersiapkan komoditinya kami berkoordinasi dengan Perum Bulog Banda Aceh. Kami meninjau langsung untuk memastikan beras ini super bagus,” kata Nur Zamaludin.
Koordinasi yang dilakukan sejak awal sebelum penyaluran bansos dimulai ini bertujuan agar proses distribusi bansos berjalan lancar tanpa kendala. Terlebih bantuan tersebut sangat dinantikan oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Koordinasi ini sangat menentukan kelancaran di titik penyaluran bantuan. Begitu juga bantuan tunai. Kami berkoordinasi dengan Dinas Sosial kapan jadwal penyaluran untuk penerima. Selain ada surat pemberitahuan yang sebelumnya kita berikan kepada para penerima, dan jadwal yang sudah kami terima. Sehingga kami bisa memberikan pelayanan yang lebih mudah, lebih dekat, dan lebih lancar,” ucapnya.
Pada penyaluran bansos kali ini, KCU Banda Aceh mendapat kuota penyaluran bansos PKH sebanyak 21 ribu KPM, dan bantuan pangan untuk 41 ribu KPM.
“Total ada 521 ribu KPM dari penggabungan KPM bansos Sembako dan PKH serta KPM Bantuan pangan beras ,” kata Nur.
Menyalurkan kepada ratusan ribu penerima, Kantorpos menyiapkan sejumlah strategi penyaluran.
“Pertama, kami akan memberikan surat pemberitahuan kepada para KPM. Kemudian, KPM akan datang ke lokasi penyaluran yang telah ditetapkan. Para KPM datang dengan membawa KTP. Kemudian, diverifikasi oleh petugas mencocokkan antara indentitas dan danom. Setelah dipastikan cocok, petugas akan menyalurkan bantuan. Lalu, untuk update penerima, petugas akan mengambil foto penerima sambil memegang uang tunai dan identitas diri sehingga tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat,” ujarnya.
Selain mempersiapkan strategi penyaluran, Kantorpos KCU Banda Aceh menyesuaikan antara kuota penerima dengan petugas juru bayar yang akan ditugaskan.
“Target kami sehari di angka 50-60 ribu KPM. Kami mempersiapkan beberapa titik bagi dan beberapa petugas juru bayar. Juru bayar kami membuat strategi rencana penyaluran di mana satu juru bayar menyalurkan untuk 400 KPM baik itu sembako, PKH, maupun bantuan pangan. Jadi misalnya kami menargetkan penyaluran 10 ribu, maka kami siapkan juru bayar 25 orang,” kata Nur.
Meski telah mempersiapkan perencanaan dan strategi penyaluran dengan matang, Nur mengakui tantangan pasti ada. Petugas juru bayar kerap harus berjibaku berpacu melawan waktu untuk menyalurkan bansos ke wilayah kepulauan.
“Tantangan kami adalah bagaimana kami bisa memberikan bantuan ini tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat tempat. Kami sangat concern dengan hal ini karena KPM sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah ini. Tantangan berikutnya kami harus bisa menyalurkan tepat waktu dan jumlah di area tertentu karena ada beberapa wilayah di area kepulauan,” tuturnya.
Dengan segala upaya maksimal yang telah dilakukan Pos Indonesia, Nur berharap pemerintah akan terus mempercayakan distribusi berbagai bantuan melalui Pos Indonesia.
Berita Terkait
-
Salurkan Bansos Sembako dan PKH ke Pulau Lae-lae, Pos Indonesia Berkomitmen Layani Daerah 3T
-
Penyaluran Door to Door Jadi Strategi Sukses Pos Indonesia Salurkan Bansos Sembako dan PKH
-
Daftar Kantor Pos Indonesia di Balikpapan, Ini Lokasinya
-
Inovasi dan Teknologi Digital Jadi Kunci Sukses Pos Indonesia Salurkan Bansos Sembako dan PKH di Bali
-
Bacaleg Jangan Macam-macam!, Bawaslu Sleman Awasi Ketat Penyaluran Bantuan Pemerintah jelang Pemilu 2024
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?