Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri
Rabu, 25 Oktober 2023 | 14:09 WIB
Pemkab Kediri menghibahkan tanah untuk Balai POM, agar UMKM memiliki izin edar. (Dok: Pemkab Kediri)

SuaraJakarta.id - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana menyiapkan hibah lahan untuk pembangunan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM) di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 

Pemberian hibah tersebut menyusul meningkatnya status Loka menjadi Balai POM, yang diresmikan oleh Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito di Pendopo Panjalu Jayati, Selasa (24/10/2023). 

Mas Dhito, sapaan akrabnya mengatakan, pihaknya telah menyediakan sejumlah lahan alternatif untuk pembangunan tersebut. Alternatif tersebut, nantinya akan dipilih titik yang paling strategis dan sesuai sengan kebutuhan balai. 

“Nantinya kabupaten akan berkomitmen menyediakan lahan untuk dibangunnya Balai POM,” katanya. 

Baca Juga: Hasilkan Buah Berkualitas, Mas Dhito Beri Pendampingan Petani Mangga Podang

Dijelaskan Mas Dhito, dengan adanya Balai POM di Kabupaten Kediri tersebut, maka diharapkan mampu menunjang izin edar dan pengawasan terhadap obat serta makanan bagi UMKM di wilayahnya. 

Dari catatannya, terdapat sekitar 9800 UMKM yang terdaftar di Pemerintah Kabupaten Kediri. Di luar itu, lanjut Mas Dhito, jumlahnya diperkirakan mencapai 15.000 UMKM. 

Dengan besarnya jumlah pelaku UMKM tersebut, pihaknya mendorong masyarakat untuk mendaftarkan izin edar kepada BPOM, selain adanya perijinan lain seperti NIB dan PIRT. 

“Kalau sudah dapat izin edar dari BPOM, maka nilai jual dan valuenya akan bertambah,” jelas bupati muda berusia 31 tahun tersebut. 

Pihaknya mengakui, masih banyak pelaku UMKM, seperti produsen jamu yang masih belum sadar akan pentingnya perizinan, terutama izin edar dari BPOM tersebut. 

Baca Juga: Pesan Mas Dhito untuk Petani Mangga Podang: Jangan di Booster

Pun demikian, orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu terus mendorong pelaku UMKM untuk uji laboratorium sekaligus mendaftarkan izin edar BPOM. 

Kemudian di samping dorongan itu, Mas Dhito tengah menggenjot hilirisasi produk UMKM untuk menyambut beroperasinya bandara.  Dengan demikian, UMKM tersebut bisa berkompetisi menciptakan produk unggulan untuk oleh-oleh khas. 

“Dengan hadirnya Balai POM, harapan besar Kabupaten Kediri, suatu saat nanti setiap orang yang berkunjung ke Kediri akan membawa pulang oleh-oleh,” kata Mas Dhito. 

Adapun dalam agenda tersebut diresmikan 8 Balai POM dari 8 daerah di Indonesia, yang sebelumnya berstatus Loka POM. Kemudian diresmikan pula 3 Loka POM baru. 

Penny menyebutkan, saat ini, masih 8 Balai POM yang diresmikan dengan target 40 balai yang dibentuknya. Dengan balai tersebut dan unit pelaksana teknis (UPT) lain, pihaknya menyampaikan seluruh wilayah Indonesia sudah dalam cakupan balai maupun loka POM. 

“Ada 40 Loka yang ingin kita kembangkan menjadi balai. Ini masih ada 8. Total kita ada 76 UPT di seluruh Indonesia” jelas Penny. 

Jumlah UPT tersebut diklasifikasikan menjadi 21 balai besar, 21 balai, serta 34 Loka POM. Sedangkan Balai POM Kediri ini mencangkup wilayah Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, dan Kota Blitar.

Load More