SuaraJakarta.id - Bupati Kediri Hanindhito Himawan meresmikan Pasar Wates, pasar tematik pertama di Kabupaten Kediri, Senin (29/1/2024).
Dihadiri ratusan pedagang peresmian ini ditandai dengan pemotongan tumpeng dan penandatanganan prasasti oleh bupati. Pasar Wates yang selesai direvitalisasi selama dua tahap pada 2022-2023 mengusung konsep tematik pasar wisata, budaya, tradisional, modern. Pasar ini bahkan akan menjadi percontohan untuk pasar lain, baik dari segi bangunan, digitalisasi pasar, sarana pendukung dan teknologi yang digunakan.
"Hari ini salah atau pasar terbaik yang dimiliki Kabupaten kediri adalah Pasar Wates. Harapannya, pasarnya sudah bagus, tolong dijaga kebersihannya," pesan bupati muda yang akrab disapa Mas Dhito itu.
Revitalisasi pasar Wates dalam dua tahap menelan anggaran sekitar Rp16 miliar. Dengan anggaran sebesar itu, Mas Dhito mewanti-wanti kepada pedagang maupun pengunjung untuk sama-sama saling menjaga.
"Kedua, saya berharap bagaimana nanti pedagang tidak meluber keluar pasar," ungkapnya. Orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu meminta area luar pasar tetap steril dari pedagang. Selain menjaga pasar tetap rapi, adanya pedagang yang berjualan di luar juga menjadi keluhan pedagang yang ada di dalam, karena mengurangi pembeli yang masuk pasar.
Setelah Pasar Wates, Mas Dhito membeberkan pemerintah Kabupaten Kediri akan melakukan revitalisasi Pasar Ngadiluwih. Seperti halnya Pasar Wates, revitalisasi Pasar Ngadiluwih nantinya juga akan memasukkan unsur tematik. Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih menambahkan, sebagai pasar yang mengusung tematik dalam pembangunannya diharapkan memberikan dampak tidak hanya sebagai sarana jual beli melainkan termasuk sebagai pasar wisata.
"Menjadi harapan Mas Bupati, Pasar Wates ini di desain tidak hanya sekedar pasar, tapi bagaimana bisa menjadi daya tarik orang luar untuk masuk ke Pasar Wates," terangnya.
Diterangkan, selain bangunan pasar dengan hiasan relief dan unsur estetika yang ada, pasar ini juga didukung sarana dan teknologi pendukung yang lebih modern. Seperti pemberlakuan e-parkir maupun e-retribusi untuk mendukung digitalisasi pasar termasuk penggunaan smart CCTV.
"Smart CCTV ini mungkin juga satu satunya di Jawa Timur untuk level pasar," urainya. Jumlah pedagang yang terdata di Pasar Wates berjumlah 486 pedagang. Jumlah itu termasuk yang menempati kios sebanyak 43 pedagang. Tutik menekankan pihaknya akan terus melakukan penataan seiring dengan jumlah pedagang yang terus bertambah.
Baca Juga: Lantik Pejabat di Pemkab Kediri, Mas Dhito Tekankan Pentingnya Loyalitas dan Kejujuran
"Tentunya ini perlu strategi, inovasi-inovasi supaya semua pedagang mendapatkan tempat," tandasnya.
Sementara itu, seniman patung asal Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Win Dwi Laksono yang menggarap relief-relief Pasar Wates mengapresiasi kepada Mas Dhito yang telah memasukkan unsur budaya dalam pasar.
Dia melihat, Pasar Wates, secara fungsional sebagai tempat berjualan dengan penataan pedagang secara modern namun ornamen dan relief yang ada tetap mengangkat nilai tradisional. "Pasarnya di pinggiran, tapi dikelola dengan kesadaran budaya tradisional, itu mahal harganya. Saya salut dengan kesadaran tersebut," ucapnya.
Berita Terkait
-
Pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati Bakal Masuk Tahap 2, Mas Dhito Kerja Sama dengan Kementerian PUPR
-
Mas Dhito Fasilitasi 1000 Pendukung Ganjar-Mahfud yang Hadiri Hajatan Rakyat Jawa Timur
-
Susun Ranwal RPJPD, Mas Dhito Tekankan Pentingnya Perencanaan untuk Masa Depan
-
Pelantikan Pejabat di Pemkab Kediri, Mas Dhito Tekankan Pentingnya Loyalitas dan Kejujuran
-
Sempurnakan Bangunan Stadion, Mas Dhito Gandeng Elemen Suporter Persik dan Manajemen Persedikab
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Dulu Tak Layak, Puluhan Rumah di Tangerang yang Dibedah Bikin Warga Semringah
-
Cara Mudah Klaim DANA Kaget Rp249 Ribu Langsung Cair, Jangan Sampai Ketinggalan
-
Mas Dhito Kembali Masukkan Fragmen Kepala Ganesha yang Hilang ke Museum
-
Transjakarta Uji Coba Fungsional Halte Bundaran Senayan Pascademo
-
Warga Gotong Royong Bersihkan Kantor Pemkab, Mas Dhito: Kita Bersama Jaga Rumah Rakyat