Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 27 Februari 2024 | 19:51 WIB
Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin. (Suara.com/Fakhri)

SuaraJakarta.id - Perumda PAM Jaya berencana menggencarkan penggantian atau peremajaan pipa yang sudah bocor demi meningkatkan kualitas jaringan air bersih di Jakarta. Terdapat enam wilayah yang akan menjadi prioritas untuk dikerjakan tahun ini.

Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, tingkat keluaran air bocor atau nonrevenue water (NRW) di DKI Jakarta saat ini masih tinggi, yakni angka 45 persen. Hal ini terjadi karena pipa-pipa air di Jakarta berusia sangat tua, bahkan ada yang umurnya mencapai 100 tahun.

Untuk itu, Arief menyebut pelaksanaannya tak bisa hanya dengan memperbaiki, tapi juga melakukan penggantian dengan yang baru.

"Saat ini mau enggak mau pipanya kita perbaiki, kita ganti semua, karena pipanya sudah tua," ujar Arief dalam acara diskusi Balkoters Talk bertajuk "Setahun PAM Jaya: Peningkatan Layanan Versus Harga Bersih Air Perpipaan" yang digelar di Bengkel Jurnalistik, Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (27/2/2024).

Baca Juga: Awasi Kualitas Air Bersih Di Jakarta, PAM Jaya Gandeng ITB

Arief menjelaskan, terdapat enam wilayah prioritas rehabilitasi pipa air bersih yang dikerjakan, yakni di Jakarta Timur meliputi Kampung Melayu, Duren Sawit, dan Pulomas; Jakarta Selatan di Asem Baris; serta Jakarta Barat di Kebon Jeruk dan Abdul Wahab.

Enam wilayah itu, kata Arief, dipilih karena dinilai sebagai lokasi yang menghasilkan NRW paling tinggi ketimbang lainnya dengan angka sekitar 44 persen hingga 93 persen per April 2023.

"Andai (penggantian pipa di 6 lokasi) ini bisa selesai, kita berharap tetap di belasan persen. enggak apa2 di bawah 20 persen. Itu akan berkurang dari 46,7 persen," ucap Arief.

"Nah, enam (wilayah) ini dampaknya masih kecil, mungkin cuma 1 persen dari total. Tapi, kita akan punya lesson learn yang akan kita copy paste (ke wilayah lain)," katanya menambahkan.

Lebih lanjut, Arief juga menyebut perbaikan pipa-pipa bocor tidak bisa dilakukan secara serentak di semua wilayah. Selain membutuhkan biaya yang besar, proyek pengerjaannya juga akan mengganggu aktivitas warga.

Baca Juga: PAM Jaya Bangun IPA Pesanggrahan Senilai Rp 200 M, Bisa Layani 10 Kelurahan Di Jaksel

"Kita enggak kerjakan dari top down. Karena kalau semua pipa diganti, investasinya luar biasa besar. Lalu bisa dibayangkan jika kita kerjakan penambahan pipa 7.000 kilometer, yang satu 12.000 kilometer kita perbaiki. itu kayak apa Jakarta chaos-nya?" ucap Arief.

Load More