SuaraJakarta.id - Seorang kuli angkut barang itu terus mendorong barang titipan bosnya menembus kemacetan Tanah Abang. Ia beberapa kali bermanuver berkelok-kelok menghindari kendaraan yang berbelok tanpa aba-aba.
Kuli angkut barang itu bernama Jaemuri, usianya sekitar 52 tahun. Ia tinggal di Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang.
Setiap hari ia pulang pergi Tangerang - Tanah Abang bersama kawan-kawannya. Mereka menggunakan mobil rombongan untuk pulang dan pergi.
"(Tinggal di) Tangerang, anak istri di sana di kampung, tiap hari pulang sama temen-temen soalnya naik mobil rombongan yang sama kerja ini juga," ujar Jaemuri kepada Suara.com saat ditemui di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis (28/03/24).
Baca Juga: Alasan Vivi Setia Belanja Di Pasar Tanah Abang: Barang Bisa Dipegang, Bisa Ditawar
Sebagai seorang kuli angkut barang, Jaemuri seringkali menggunakan sisi jalan untuk membawa barang dengan menggunakan troly. Untuk itu, tidak jarang ia diomelin pengguna jalan karena membuat macet dan terkadang menyenggol mobil pengendara.
"Waduh, sering sekali sih, kadang kita nyenggol mobil orang kan, 'pak hati-hati, iya maaf pak' kadang kita gak liat kan kesenggol apa aja gitu," katanya.
Jaemuri juga mengatakan bahwa dirinya hanya bisa meminta maaf meski terkadang para pengendara yang salah. Ia hanya fokus mencari makan dan tidak terlalu mengambil pusing orang-orang yang jahat pada dirinya.
"Saya bilang saja 'maaf pak gak sengaja' udah gitu aja, kita kan cari makan ya. Kadang supir bajaj itu sering ngomelin, yang muda-muda ya ada aja gitu, tapi gak terlalu gitu, biasa-biasa aja," ujarnya.
Jaemuri mengaku sudah 10 tahun lebih bekerja sebagai kuli di Tanah Abang. Pendapatannya bekerja sebagai kuli ini tidak menentu, terkadang dalam satu hari ia hanya bisa mendapatkan puluhan ribu rupiah.
Baca Juga: Senyum Pedagang Pasar Tanah Abang Jelang Lebaran: Biasanya Sepi, Kini Ramai Pembeli
"Lama juga sih, pokoknya 10 tahun lebih lah," ujar Jaemuri saat ditemui Suara.com di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis (28/03/24).
Saat ditanyai soal pendapatannya, Jaemuri mengaku jumlah pendapatannya itu tidak menentu. Bahkan, dirinya mengaku dalam sehari tak sampai Rp 50 ribu.
"Haduh, kalo masalah pendapatan mah ga pasti ga nentu, pokonya ga pasti ajah, enggak sampe 50, paling kalo lagi rame (bisa) yaa," kata dia.
Jaemuri mengaku pendapatannya itu kian menurun akibat munculnya toko online. Menurutnya para pembeli lebih memilih untuk membeli baju di toko online ketimbang membelinya langsung seperti ke Pasar Tanah Abang ini.
"Kalo sekarang mah susah, kebanyakan yang online belanjanya kan, ada sih ada yang beli langsung cuman ga kaya dulu kan, pokoknya biasa-biasa aja lah ya begini-begini aja lah," jelasnya. (Muhamad Iqbal Fathurahman)
Berita Terkait
-
Alasan Vivi Setia Belanja Di Pasar Tanah Abang: Barang Bisa Dipegang, Bisa Ditawar
-
Senyum Pedagang Pasar Tanah Abang Jelang Lebaran: Biasanya Sepi, Kini Ramai Pembeli
-
Buntut 16 Tahanan Kabur, Kapolsek Dan Wakapolsek Tanah Abang Bakal Kena Sanksi
-
Polisi Tangkap 8 Tahanan Polsek Tanah Abang Yang Kabur, 6 Masih Dicari
-
Diduga Sakit, Yanti Tunawisma Ditemukan Tewas Tergeletak di Trotoar Tanah Abang
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
Terkini
-
Di Garasi UMKM yang Didirikan Mas Dhito, Wisatawan Asal California Antusias Melihat Seni Tari Lokal
-
Cara Mendapatkan Saldo DANA Gratis Hingga Rp400 Ribu Lewat 9 Link DANA Kaget Hari Ini
-
Tumbuhkan Ekonomi Inklusif, Bank Mandiri Bekali 70 Usahawan Kreatif Naik Kelas di Depok
-
5 Rekomendasi Warna Cat Dulux Untuk Ruang Tamu Agar Terlihat Mewah
-
UMKM MerapatKUR BCA 2025: Pinjaman Tanpa Agunan Hingga 500 Juta