Scroll untuk membaca artikel
Reky Kalumata
Kamis, 16 Januari 2025 | 16:52 WIB
Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur memadamkan api di kantin sekolah di SMP Negeri 188, Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (16/1/2025). ANTARA/HO-Sudin Gulkarmat Jakarta Timur.

SuaraJakarta.id - Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur mengungkapkan, kebakaran di kantin SMP Negeri 188, Rambutan, Ciracas, mengakibatkan kerugian mencapai Rp25 juta.

"Objek yang terbakar kantin SMPN 188 dengan luas area kurang lebih lima meter persegi. Akibatnya, total kerugian sekitar Rp25 juta," kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Muchtar Zakaria saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (16/1/2025).

Muchtar menjelaskan, kebakaran disebabkan arus pendek listrik (korsleting). Api tiba-tiba muncul dari atas langit-langit (plafon) kantin sekolah.

Api muncul dari atas plafon kantin itu. "Terselamatkan, total 350 jiwa baik itu guru, siswa dan manajemen sekolah," katanya.

Baca Juga: Bek Persija Pablo Andrade Tingkatkan Kondisi Fisik Demi Berikan Penampilan Terbaik

Muchtar menyebutkan, pihaknya menerima informasi kebakaran sekitar pukul 07.12 WIB. Lalu, pemadaman dimulai pukul 07.22 WIB.

"Awal pemadaman dilakukan pukul 07.22 WIB, lalu api dilokalisir pukul 07.27 WIB, proses pendinginan mulai 07.27 WIB. Lalu proses pendinginan 07.30 WIB dan api berhasil dipadamkan pukul 07.42 WIB," ujar Muchtar.

Selain itu, pihaknya mengerahkan sebanyak 8 unit mobil pemadam kebakaran dengan 40 personel untuk memadamkan kebakaran di SMPN 188 Ciracas itu.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMPN 188 Ciracas, Jakarta Timur, Suharto menyebutkan, awalnya api terlihat dari bangunan belakang yang berbatasan dengan sekolah.

Namun, pihaknya langsung menginformasikan ke Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jakarta Timur dan dengan cepat teratasi.

Baca Juga: Ryo Matsumura Lebih Percaya Diri Jelang Persija Hadapi Persita

"Penyebab memang dari awal kelihatan dari bangunan belakang yang berbatasan dengan sekolah. Karena ketiup angin jadi merembet ke dalam sekolah," ujar Suharto.

Saat api muncul, pihak sekolah langsung mengamankan siswa-siswa dengan membawanya ke halaman depan. Aktivitas belajar-mengajar juga dihentikan dan siswa bisa langsung pulang ke rumahnya masing-masing.(ANTARA)

Load More