SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyebut pembelian elpiji 3 kg menggunakan KTP untuk mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan.
"Ya memang itu untuk mengetahui by name by address (sesuai nama dan alamat) supaya nanti tidak terjadi penyalahgunaan, akan di-tracking (dilacak) yang beli memang orang itu. Jangan sampai nanti lari ke menengah ke atas," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta Hari Nugroho di Jakarta, Selasa (4/2/2025) seperti dimuat ANTARA.
Dia menuturkan Pemprov DKI melalui dinas terkait memantau kondisi ketersediaan elpiji 3 kg di lapangan. Hari juga menegaskan alokasi gas hingga Lebaran nanti aman.
"Alokasi itu masih ada. InsyaAllah nanti di menjelang bulan Ramadan, Lebaran, sudah aman, sudah selesai (masalah kelangkaan)," tutur dia.
Baca Juga: Bidik Poin Maksimal, Carlos Pena Minta Persija Bangkit dan Fokus Lawan Dewa United
Sebelumnya, terjadi kelangkaan elpiji ukuran 3 kg di Jakarta, salah satunya akibat kuota yang lebih rendah dibandingkan dengan usulan awal.
Realisasi penyaluran gas elpiji tiga kilogram di Jakarta tahun 2024 mencapai 421.989 metrik ton, atau 101,14 persen dari kuota yang ditetapkan. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengajukan kuota sebesar 433.933 metrik ton untuk 2025.
Namun, kuota yang disetujui sebanyak 407.555 metrik ton, atau lebih rendah sekitar lima persen dari usulan tersebut.
Di sisi lain, terjadi "panic buying" atau pembelian berlebihan karena panik karena terbitnya aturan yang mengharuskan seluruh distribusi tabung gas elpiji tiga kilogram dilakukan langsung oleh agen kepada rumah tangga, usaha mikro, petani dan nelayan, tanpa melalui pengecer.
Lalu, guna mengatasi masalah ini, Pemprov DKI Jakarta terus mencermati dan memonitor ketersediaan elpiji tiga kilogram di masyarakat. Diharapkan, upaya ini bersama upaya lainnya dapat segera mengatasi masalah kelangkaan yang terjadi.
Baca Juga: Imbang Lawan PSBS, Raka Cahyana Sebut Persija akan Perbaiki Performa Hadapi Dewa United
Berita Terkait
-
Gegara Gas Elpiji 3 Kg, Presiden Gen Z Buat 'Surat Cinta' untuk Bahlil: Berapa Nyawa Lagi yang Harus Dikorbankan?
-
Pendidikan dan Karier Rieke Diah Pitaloka, Sentil Pemerintah soal Isu LPG 3 Kg
-
Jangan Tertipu! Bright Gas Cuma Ada 5,5 Kg dan 12 Kg, Tidak Ada Ukuran 3 Kg
-
Menilik Sejarah Gas LPG 3 Kg di Indonesia: Dulu Jadi Solusi, Kini Malah Sulit Dicari
-
Rocky Gerung Kritik Kebijakan Gas LPG 3 Kilogram: Ada Permainan Kongkalikong
Terpopuler
- Kekayaan Agus Andrianto di LHKPN, Menteri yang Berani Copot Semua Pejabat Imigrasi Soetta usai Kasus Pungli WNA China
- Rutinitas Ruben Onsu sebelum Dikabarkan Mualaf Buat Irfan Hakim Heran: Lu Nggak Salat Subuh Kan?
- Blak-blakan Sindir Gibran Malas Membaca, Inayah Wahid: Kenapa Bapak Gak Menjadikan Aku Wapres?
- Hadiri Pernikahan Cucu JK, Kondisi Kesehatan Annisa Pohan Bikin Khawatir
- Iwan Fals Diperiksa Polres Jaksel, Kasus Apa?
Pilihan
-
Grojogan Sewu Mulai Terapkan Sistem Pembayaran Nontunai
-
Efisiensi Anggaran ala Prabowo 'Korbankan' Mimpi Sarjana! Sri Mulyani Batalkan Beasiswa Kemenkeu
-
Dari Infrastruktur hingga Sekolah, Investor IKN Bersiap Sambut Gelombang Penduduk Baru
-
Pemegang Saham Setuju! Grab dan Gojek Mau Merger Tahun Ini
-
Pil Pahit Warga Cluster Setia Mekar Bekasi Tergusur Meski Miliki SHM
Terkini
-
Kunjungi Kantor Barunya di Balai Kota, Pramono Anung Mau Tambah Ruangan Ini
-
Pramono Anung Nyatakan Tak Akan Bikin TGUPP Seperti Anies, Cuma Bawa 7 Stafsus untuk Gubernur-Wagub DKI
-
Antisipasi Penyalahgunaan Distribusi Gas Bersubsidi, Polda Metro Jaya Bakal Kerahkan Satgas
-
Pemprov DKI Sebut Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP untuk Antisipasi Penyalahgunaan
-
Warga Antre Berjam-jam untuk Dapatkan Elpiji 3 Kg di Gandaria Selatan Jaksel