SuaraJakarta.id - Mengikuti BRI UMKM EXPO(RT) 2025 menjadi tonggak penting bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam meningkatkan literasi keuangan mereka. Salah satu UMKM yang merasakan dampak positif dari acara ini adalah Suhartini, pemilik Tien Cakes and Cookies.
Ditemui di acara tersebut, Suhartini menuturkan kesan-kesannya menjadi peserta BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Melalui pameran ini, dia memperoleh wawasan baru mengenai layanan keuangan. Salah satu inovasi yang sangat membantunya adalah penggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) BRImo sebagai alat pembayaran.
"Dengan mengikuti acara ini, saya mendapat banyak masukan dan pembelajaran, yang tadinya tidak mengerti, jadi mengerti. Contohnya adalah menggunakan layanan QRIS BRImo ini," ujarnya.
QRIS BRImo memberikan berbagai keuntungan baginya, di antaranya adalah kemudahan dalam menerima pembayaran dari berbagai platform dompet digital hanya dengan satu kode QR. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi transaksi, tetapi juga memperluas jangkauan pelanggan yang lebih memilih metode pembayaran digital.
Dengan kata lain, layanan QRIS BRImo membuat transaksi jual beli yang dilakukan menjadi lebih mudah, cepat dan terjaga keamanannya. Sehingga, dia tak perlu repot-repot memikirkan uang kembalian.
"Para pembeli tinggal scan saja," imbuhnya.
Selain itu, penggunaan QRIS BRImo juga dapat mengurangi risiko kesalahan dalam pencatatan keuangan, karena seluruh transaksi tercatat secara otomatis dalam sistem. Ini membantunya untuk lebih mudah mengelola keuangan dan memastikan transparansi dalam setiap transaksi.
"Pemahaman-pemahaman tentang layanan QRIS ini membuat saya jadi lebih berani bertransaksi lewat transfer atau cashless, biasanya hanya berani menerima cash," urainya.
Dalam pameran ini, para pelaku usaha mendapatkan berbagai pelatihan dan seminar seputar manajemen keuangan, strategi investasi, serta akses terhadap layanan perbankan yang lebih luas.
Baca Juga: INACRAFT 2025: Merayakan 25 Tahun INACRAFT, Pameran Kerajinan Nusantara Terbesar di Asia Tenggara
Bagi Suhartini, pemahaman yang lebih baik tentang literasi keuangan ini telah membantunya mengelola arus kas dengan lebih efektif, merancang strategi bisnis yang lebih matang, serta memanfaatkan layanan perbankan untuk pengembangan usaha.
“Berkat pameran BRI, saya belajar bagaimana mengelola keuangan bisnis secara lebih terstruktur, termasuk memahami pentingnya pencatatan keuangan yang baik dan mengakses pembiayaan untuk ekspansi usaha kami,” urainya.
Selain peningkatan literasi keuangan, pameran ini juga menjadi ajang bagi para pelaku UMKM untuk membangun jaringan dengan investor, distributor, dan pelanggan baru. Kolaborasi serta pertukaran pengalaman dengan sesama UMKM turut menjadi faktor yang mendorong pertumbuhan bisnis mereka.
Dengan semakin meningkatnya pemahaman keuangan, Suhartini optimis dapat terus berkembang dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa edukasi keuangan bagi UMKM memiliki dampak besar dalam meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha mereka.
Berita Terkait
-
Carlos Pena Tidak Tertekan dengan Rentetan Hasil Buruk Persija Jakarta
-
Persija vs Persib, Carlos Pena: Kami akan Kumpulkan Energi demi Raih Tiga Poin
-
Kalah dari Dewa United, Gustavo Almeida Minta Persija Langsung Fokus Hadapi Persib Bandung
-
Disaksikan Patrick Kluivert, Persija Takluk 1-2 dari Dewa United
-
Persija Target Tiga Poin Lawan Dewa United, Maciej Gajos: Kami Siap Hadapi Tantangan Ini
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Anti Aging Wardah agar Wajah Bebas Flek Hitam dan Glowing
- Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kecantikan dan Fashion, BRI Hadirkan BFF 2025
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
- 5 Rekomendasi Bedak Padat yang Tahan Lama dan Glowing, Harga Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
80 Tahun Kemerdekaan RI: Lapangan Kerja Kurang, 7 Juta Nganggur, 70 Juta Bekerja Tanpa Jaminan!
-
Core Indonesia: 80 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Resah soal Kondisi Ekonomi
-
Efisiensi Anggaran jadi Bumerang, Kenaikan PBB Bikin Warga Pati Hingga Cirebon Berang
-
Kenaikan PBB 250 Persen Bikin Warga Pati Ngamuk, Kebijakan Efisiensi Anggaran Disebut Biang Keroknya
-
Daftar Daerah yang Naikkan PBB Gila-gilaan: Amuk Warga Pati Jadi Puncak Gunung Es