SuaraJakarta.id - Hiruk pikuk suasana Terminal Kalideres semakin terasa saat matahari mulai beranjak ke ufuk barat. Meski telah menjelang berbuka puasa, para calon penumpang yang ingin mudik ke kampung halaman melalui Terminal Kalideres terus berdatangan.
Repotnya para calon penumpang membawa barang bawaan menjadi celah bisnis bagi Asep (36). Asep merupakan orang yang menyediakan jasa angkut membantu calon penumpang dalam membawa barang alias porter di Terminal Kalideres.
Bermodal troli besi, Asep mampu membawa barang dengan muatan yang cukup berat dan banyak dalam sekali angkut.
Berbeda dengan porter yang ada di setiap stasiun kereta, Asep tidak mengenakan seragam khusus yang bertuliskan porter. Troli besi yang dibawanya merupakan identitasnya dalam menawarkan jasa angkut.
“Seikhlasnya aja kalau saya,” kata Asep kepada Suara.com saat ditanya tarif untuk sekali angkut di Terminal Kalideres, Kamis (27/3/2025).
Sejak siang hingga sore hari, Asep mengaku telah mengantongi uang senilai Rp 120 ribu.
Menurut dia, musim mudik lebaran seperti ini, bukan berarti penghasilannya mengalami lonjakan sejurus dengan jumlah calon penumpang. Namun, penghasilannya juga ditentukan nasib.
“Kalau kaya gini nasib-nasiban. Kalo lagi bagus dapetnya banyak, tapi kalau lagi gak bagus tetep aja sedikit meski ramai kaya gini,” ucapnya.
Kenaikan Tiket
Baca Juga: Terminal Kalideres Dipadati Pemudik, Harga Tiket Jadi Keluhan: Naiknya Nggak Kira-kira
Sebelumnya, salah seorang calon penumpang di Terminal Kalideres, Effendi sempat mengeluhkan soal kenaikan harga tiket bus pada saat lebaran kali ini. Meski kenaikan tersebut hanya terjadi Rp50 ribu bila dibandingkan lebaran tahun lalu, namun ia mengaku agak keberatan dengan hal itu.
“Hari biasa Rp350 ribu. Lebaran tahun lalu Rp750, sekarang Rp800,” kata Effendi saat ditemui Suara.com, di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Kamis.
Effendi mengaku, jika kenaikan tiket wajar terjadi saat perayaan lebaran. Namun, ia mengeluh kenaikan tiket terjadi begitu signifikan.
“Ya seharusnya naik Rp10 ribu lah, atau Rp20 ribu. Jadi Rp760-770 ribu,” katanya.
Meski demikian, Effendi mengaku tidak ikut mudik gratis yang disediakan oleh pemerintah dan pihak lainnya, karena ongkos yang dikeluarkannya hampir sama.
“Rumah saya jauh, harus ongkos dulu ke lokasi mudik gratisnya. Terus di lokasi tujuan juga jauh. Mending naik bus,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Terminal Kalideres Dipadati Pemudik, Harga Tiket Jadi Keluhan: Naiknya Nggak Kira-kira
-
Puluhan Sopir Bus Ikuti Tes Urine di Terminal Kalideres
-
Belum Signifikan, Jumlah Pemudik dari Terminal Pulogebang Mulai Meningkat Jelang Lebaran
-
Mudik Lebaran 2025, Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok Mulai Ramai Pemudik
-
Peningkatan Jumlah Penumpang Mudik Mulai Terlihat di Terminal Kalideres
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Sinergi Indonesia - Jepang: Beasiswa S2 hingga Riset Bersama untuk Pembangunan Transmigrasi
-
Sejoli Pembuang Bayi di Kemanggisan Tertangkap! Ternyata...
-
5 Kesalahan Skincare Wanita Dewasa yang Bikin Wajah Jadi Terlihat Lebih Tua
-
Waspada! 15 Aplikasi Ini Diam-diam Kuras Rekening, Jutaan HP Android Jadi Korban
-
6 Link DANA Kaget Senilai Rp 327 Ribu Siap Diklaim, Segera Ambil Sebelum Lenyap