Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 16 April 2025 | 20:17 WIB
Pemotor melintas jalan layang non tol (JLNT) Casablanca, Jakarta Selatan, Jumat (25/8/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Kami menyatakan penolakan, terutama karena rute bersepeda akan melewati JLNT Casablanca - sebuah jalan yang jelas-jelas dilarang untuk dilintasi oleh sepeda menurut aturan hukum yang berlaku," ucapnya.

"Sebuah jalan yang tahun 2021 pernah kami perjuangkan agar dikembalikan fungsinya sesuai aturan hukum," lanjutnya menambahkan.

Jika tetap dilanjutkan, Hendro menilai Pramono sedang mempertontonkan upaya negosiasi hukum demi kepentingan segelintir orang. Seharusnya Pramono menjadi contoh keberpihakan kepada semua golongan tanpa memberi perlakuan khusus pada kelompok tertentu.

"Apakah hukum bisa dinegosiasikan? Apakah keamanan bisa dijamin hanya karena yang melanggar adalah rombongan yang difasilitasi pemerintah? Ini bukan edukasi. Ini bukan advokasi. lni juga bukan Diskresi, Ini adalah simbolisme elitis yang gagal memberi keteladanan," katanya.

Baca Juga: Pramono Dihujat Buntut Gowes di JLNT Casablanca, Stafsus Pasang Badan: Bukan Inisiatif Gubernur!

Padahal, kata Hendro, sepeda merupakan nudaya inklusif yang harusnya menjadi sarana mobilitas harian. Acara gowes di atas JLNT disebutnya akan menjadikan sepeda sebagai alat membuat konten menarik bagi segelintir orang.

"Acara ini justru menjadikan sepeda sebagai aksesori konten untuk segelintir orang, di atas jalan tol yang biasanya tak tersentuh rakyat. Ini bukan warisan keberpihakan seperti era sebelumnya, ketika sepeda benar-benar dijadikan bagian dari sistem transportasi kota," pungkasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal mengadakan acara gowes sepeda bersama Gubernur DKI Jakarta bertajuk "Silaturahride with Mas Pram" pada Sabtu (19/5/2025). Sejumlah komunitas pesepeda akan dilibatkan dalam kegiatan ini nantinya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, kegiatan gowes bersama ini digelar sebagai bentuk silaturahmi antar pesepeda dengan Pramono yang juga memiliki hobi naik sepeda. Apalagi saat ini masih dalam suasana Idulfitri 1445 Hijriah.

"Sekarang masih dalam suasana Idul Fitri. Jadi Pak Gubernur akan bersilaturahmi dengan komunitas pesepeda di Jakarta pada hari Sabtu, tanggal 19 April besok," ujar Syafrin kepada wartawan, Selasa (15/4/2025).

Baca Juga: Acara Gowes Bareng Pramono Bakal Lintasi JLNT, Komunitas Pesepeda dan Pejalan Kaki Menolak

Para peserta acara Silaturahride ini akan berangkat dari Balai Kota DKI, Jakarta Pusat. Kemudian pesepeda akan melaju melintasi Jalan Merdeka Selatan, MH Thamrin, Sudirman, hingga Bundaran Senayan.

"Kemudian dari Bundaran Senayan akan belok kiri ke arah Karet, untuk kemudian berputar di underpass dan kemudian menuju ke timur, naik ke jalan Prof Hamka," ucap Syafrin.

"Kemudian di ujung itu akan berputar kembali di underpass Saharjo, kemudian menuju kembali ke barat untuk berputar di underpass Karet, dan kemudian selanjutnya akan ke Balai Kota," tambahnya.

Untuk mendukung acara ini, Syafrin menyebut pihaknya akan melakukan penutupan jalan. Hal ini dilakukan agar kendaraan bermotor tak bisa masuk ke barisan pesepeda.

"Itu akan ada penutupan jalan, jadi kita akan melakukan penutupan manajemen rekayasa lalu lintas pada hari Sabtu nantinya," ucap Syafrin.

"Pesertanya lebih kurang 400an pesepeda yang nantinya akan ikut di dalam komunitas yang ada di Jakarta," tambahnya memungkasi.

Load More