Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 08 Juni 2025 | 19:01 WIB
Kendaran melintasi banjir rob di Jalan R.E. Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (17/12/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Rano mengatakan kebijakan ini akan berdampak positif pada kualitas hidup dan kebahagiaan masyarakat.

“Kita ingin masyarakat bahagia, sehat, dan punya ruang terbuka yang bersih dari polusi,” ujarnya.

Namun, ia menyadari bahwa pelaksanaan di hari Sabtu bisa memengaruhi aktivitas ekonomi warga.

“Kalau CFD dua hari, Sabtu dan Minggu, pasti ada dampak pada sektor ekonomi,” katanya.

Baca Juga: 4 Remaja Bersenjata Tajam Ditangkap di Menteng Jakarta Pusat

Meski begitu, Pemprov DKI tetap mempertimbangkan manfaatnya untuk kesehatan dan kebahagiaan warga.

Langkah ini juga mendukung target nasional pengurangan emisi karbon dan pembangunan kota berkelanjutan.

Rano mengajak warga Jakarta mendukung program-program hijau demi kota yang lebih sehat dan ramah lingkungan.

Apa Itu Banjir Rob?

Banjir rob adalah peristiwa naiknya permukaan air laut yang menggenangi daratan pesisir.

Baca Juga: Bongkar Mitos YouTuber! Gak Cuma Modal Kamera, Ini Skill yang Harus Dikuasai

Banjir ini biasanya terjadi saat pasang laut bersamaan dengan fenomena cuaca ekstrem, seperti hujan deras atau angin kencang.

Wilayah yang paling sering terdampak banjir rob adalah daerah pantai rendah, termasuk pesisir Jakarta, Semarang, dan beberapa kota lainnya di Indonesia.

Banjir rob dapat mengganggu aktivitas warga, merusak infrastruktur, serta memicu kerusakan lingkungan.

Untuk mengantisipasinya, dibutuhkan sistem drainase yang baik, pembangunan tanggul, dan kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan dari sampah.

Load More