Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 10 Juni 2025 | 19:43 WIB
Tarif Parkir Jakarta Bakal Naik Drastis [Ist]

SuaraJakarta.id - Bagi warga di Jakarta harus siap-siap, bahwa dalam waktu dekat ini Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo berencana menaikkan tarif parkir.

Tujuan kenaikan tarif parkir sendiri untuk membenahi sistem transportasi di Jakarta. Hal itu diungkapkan langsung oleh Pramono Anung Wibowo.

“Mohon maaf bagi orang-orang yang mampu, nanti pelan-pelan parkirnya saya mau naikkan,” kata Pramono dilansir dari Antara.

Pramono mengatakan kebijakan tersebut tidak hanya bertujuan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di Jakarta, tetapi juga untuk memberikan subsidi kepada 15 golongan masyarakat agar bisa menikmati layanan transportasi umum secara gratis.

Baca Juga: Jenazah di Pantai Indah Utara Jakarta Terikat Batu Pemberat

Tak hanya menaikkan tarif parkir, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan menerapkan sistem Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar elektronik.

Kebijakan ini secara spesifik menyasar pengguna kendaraan pribadi yang tergolong mampu secara finansial.

Sementara itu, bagi masyarakat dari kelompok prioritas dan penerima subsidi, tidak akan dikenakan tarif ERP sama sekali.

Pramono menjelaskan dana yang diperoleh dari tarif parkir dan ERP nantinya akan dialihkan untuk menyubsidi layanan transportasi umum, termasuk TransJakarta, MRT, dan LRT, agar dapat digunakan secara gratis oleh 15 golongan masyarakat prioritas.

“Bagi warga yang termasuk dalam 15 golongan, naik MRT, LRT, TransJakarta itu gratis. Bahkan saat TransJabodetabek terbentuk, masyarakat dari Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, hingga Cianjur juga akan digratiskan,” jelas Pramono.

Baca Juga: Jakarta Utara Terancam Tenggelam? Tanggul Raksasa Dibangun, Ini Kata Wagub

Adapun 15 golongan masyarakat yang akan menikmati fasilitas transportasi umum gratis di Jakarta antara lain:

  • PNS & Pensiunan DKI
  • Tenaga Kontrak DKI
  • Penerima KJP
  • Pekerja Bergaji UMP
  • Penghuni Rusunawa
  • Tim PKK
  • Warga Kepulauan Seribu
  • Penerima Raskin
  • TNI & Polri
  • Veteran
  • Disabilitas
  • Lansia (>60 tahun)
  • Pengurus Rumah Ibadah
  • Guru dan Staf PAUD
  • Jumantik (Juru Pemantau Jentik)

Sekilas Tentang Pramono

Pramono Anung Wibowo dikenal dengan sapaan Mas Pram, adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang mulai menjabat sejak 20 Februari 2025.

Sekretaris Kabinet Indonesia pada Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sejak 12 Agustus 2015.

Pada tanggal 22 Oktober 2019, Pram dipilih kembali menjadi Sekretaris Kabinet Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Ia juga pernah menjadi Wakil Ketua DPR RI mewakili PDI Perjuangan periode 2009-2014.

Pendidikan

Pramono Anung lahir di Kediri. Saat Ia berada di jenjang Sekolah Dasar (SD) Ia menempuh di SD Pawyatan Daha Kediri dan lulus pada tahun 1976. Kemudian Ia melanjutkan sekolah nya ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Pawyatan Daha Kediri dan lulus pada tahun 1979.

Kemudian Ia juga melanjutkan sekolah nya ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Kediri dan lulus pada tahun 1982. Lalu Ia menempuh pendidikan sarjana di Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung dan Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada.

Pada 11 Januari 2013, Pramono resmi menyandang gelar doktor Ilmu Komunikasi Politik dari Universitas Padjajaran.

Setelah lulus kuliah, ia mengisi posisi penting, misalnya direktur di PT Tanito Harum (1988–1996) dan PT Vietmindo Energitama (1979–1982), serta komisaris di PT Yudhistira Haka Perkasa (1996–1999). Karier politiknya dirintis dari bawah dengan bergabung menjadi anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Sebagai politikus, ia memiliki riwayat empat kali terpilih sebagai anggota DPR-RI. Pada tahun 2000 ia berhasil menjabat sebagai Wakil Sekjen DPP PDI-P. Tahun 2005, Pramono Anung naik jabatan menjadi Sekretaris Jenderal PDI-P. Sebagai Sekjen PDI-P, ia bertugas menggerakkan roda partai hingga ke daerah-daerah. Ia menjadi penggerak untuk memastikan semua organ partai bekerja memenangkan Megawati dalam Pemilu 2009.

Load More