Scroll untuk membaca artikel
Rully Fauzi
Kamis, 19 Juni 2025 | 05:52 WIB
Ilustrasi serangan siber. [Pexels]

Namun, banyak dari mereka masih menggunakan lebih dari 10 vendor keamanan berbeda, yang justru menambah kompleksitas manajemen ancaman.

Indonesia juga tertinggal dari beberapa negara tetangga dalam hal pemanfaatan AI untuk pertahanan. Hanya 28 persen organisasi lokal yang telah menggunakan AI untuk mempercepat deteksi dan respons ancaman, dibandingkan 40 persen di Australia atau 38 persen di Singapura.

Hal ini menunjukkan adanya ruang besar untuk transformasi digital dan keamanan siber yang lebih matang di Indonesia.

Baca Juga: Polisi Cegah Pelajar Jadi Korban Kejahatan Siber Lewat Program Edukasi

Load More