SuaraJakarta.id - Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) menanggapi kabar layanan internet satelit Starlink yang berhenti menambah pelanggan baru di Indonesia.
Direktur Eksekutif ATSI Marwan O. Baasir mengatakan kabar tersebut membawa angin segar terhadap keberlanjutan bisnis pelaku layanan telekomunikasi di Indonesia yang tergabung dalam ATSI.
"Kalau saya sih lebih cenderung melindungi penyelenggara anggota ATSI karena sustainability (keberlanjutan) bisnisnya lebih utama," kata Marwan saat ditemui usai menghadiri sebuah diskusi di Jakarta Selatan pada Rabu 16 Juli 2025.
Dia menjelaskan, pihaknya sudah sejak lama menyampaikan pendapat terkait kehadiran layanan Starlink di Indonesia, termasuk ke Komisi Persaingan Pengawasan Usaha (KPPU).
Terkait persaingan dengan Starlink, Marwan menjelaskan hal tersebut tetap ada namun media yang digunakan operator seluler dalam negeri dan Starlink untuk menyediakan jaringan internet berbeda, yakni frekuensi darat dan satelit.
"Beberapa tahun lalu kita udah menyampaikan ke KPPU. Karena ini persaingan usaha ada, tapi kan medianya beda. Kita (operator lokal) menggunakan frekuensi di darat dan mereka (Starlink) frekuensi. Jadi ada persaingan, cuma beda teknologi," ujar Marwan.
Dia mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu pernyataan resmi pemerintah terkait status layanan Starlink di Indonesia.
"Kita lagi nunggu dari pemerintah, karena pemerintah katanya juga akan memberikan tanggapan," ujar dia.
Diketahui, layanan internet satelit milik SpaceX, Starlink, untuk sementara waktu tidak lagi membuka pendaftaran bagi pengguna baru di Indonesia. Informasi ini diumumkan melalui blog resmi perusahaan.
Baca Juga: Kuota Internet Hangus Padahal Masih Banyak Paket Belum Digunakan? Ini Jawaban ATSI
Dalam pengumuman tersebut, Starlink menyatakan bahwa penghentian ini disebabkan karena kapasitas layanan mereka di Indonesia telah mencapai batas maksimal.
“Layanan Starlink saat ini tidak tersedia untuk pelanggan baru di wilayah Anda karena kapasitas yang terjual habis di seluruh Indonesia,” tulis Starlink.
Tak hanya menghentikan pendaftaran, Starlink juga sementara waktu menangguhkan aktivasi perangkat baru bagi pelanggan yang membeli dari toko ritel atau pihak ketiga.
Starlink belum memberikan informasi pasti kapan kapasitas akan ditambah dan pendaftaran kembali dibuka.
Mereka hanya menyebutkan bahwa perusahaan sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menghadirkan kembali layanan Starlink di Indonesia dalam waktu mendatang.
Tag
Berita Terkait
-
Kuota Internet Hangus Padahal Masih Banyak Paket Belum Digunakan? Ini Jawaban ATSI
-
Putus Layanan Internet Gratis di Sebagian Wilayah Jakarta, Pemprov DKI Klaim Masyarakat Pengguna JakWiFi Berkurang
-
Sempat Gelisah Sebelum Senyum Puas Bunuh Icha, Rudolf Eks Pendeta Muda Ternyata Belajar Cara Cekik Orang dari Internet
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Bank Mandiri Jelang Tutup Buku 2025: Kredit dan DPK Tumbuh Dua Digit, Likuiditas Terjaga
-
9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Menjawab Tantangan Iklan Tak Terlihat dengan Pengukuran Berbasis AI
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti