Eviera Paramita Sandi
Selasa, 23 September 2025 | 09:17 WIB
Bambang Tri Mulyono usai menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Negeri (PN) Surakarta, Selasa (21/3/2023). [Suara.com/Ronald Seger Prabowo]
Baca 10 detik
  • Bambang Tri penulis buku Jokowi Undercover Kini ngaku butuh donasi 
  • Penasaran dengan bunker Jokowi yang disebut berisi Rp 6.000 Trilliun 
  • Siap mencari bunker itu untuk dibagi-bagi

SuaraJakarta.id - Penulis buku kontroversial "Jokowi Undercover", Bambang Tri Mulyono, kini berada dalam sorotan publik bukan hanya karena klaim-klaimnya yang berani, tetapi juga karena kondisi pribadinya yang mendesak.

Setelah sempat terseret masuk jeruji besi, Bambang Tri secara blak-blakan mengungkapkan bahwa dirinya membutuhkan donasi untuk bertahan hidup demi melanjutkan perjuangannya.

Bambang Tri Mulyono mengakui bahwa dirinya penasaran dengan isu soal bunker milik Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) yang disebut-sebut berada di Solo, Jawa Tengah.

Ia kini bahkan menjadi pengikut politikus PDIP, Beathor Suryadi, yang hendak menyelidiki keberadaan bunker tersebut.

“Saya ini sekarang menjadi pengikut nomor satu Pak Beathor Suryadi. Jadi menurut Pak Beathor, dia punya data, punya info bunkernya Jokowi di Solo itu ada,” aku Bambang, dikutip dari youtube M Rohman Official, Senin (22/9/25).

Dengan keyakinan penuh, Bambang menyatakan kesiapannya untuk mencari bunker tersebut.

Ia berencana untuk mengambil dan membagikan barang berharga, termasuk uang tunai, jika ditemukan di dalamnya.

“Saya akan ikut Bang Beathor nanti cari bunker itu, kita ambil ramai – ramai aja. Kita bagi untuk rakyat,” ujar Bambang.

“Kelamaan kalau nggak begitu,” tegasnya. Bahkan, ia mengaku siap mati demi menemukan bunker yang disebut Beathor menyimpan hingga Rp 6000 triliun.

Baca Juga: Target Raih Tiga Poin Lawan Persis Solo, Carlos Pena: Persija Harus Jaga Momentum

“Saya siap mati untuk mencari duitnya Jokowi di Bunker itu,” sebutnya.

“Saya sangat percaya dan yakin, omongannya Pak Beathor itu benar,” tambah Bambang.

Selain isu bunker, Bambang Tri juga kembali menyoroti kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.

Ia mengaku bisa membuktikan soal tanda tangan Jokowi di ijazah tersebut palsu dan siap menjadi saksi untuk Roy Suryo dkk.

“Ini bahkan bisa menjadi senjata Roy suryo dkk, kalau misalnya nanti sampai disidang, datangkan saja saya sebagai saksi,” aku Bambang.

“Akan saya colokkan dimuka hakimnya, iniloh tanda tangan diijazahnya Jokowi palsu, pasti bebas itu nanti,” imbuhnya.

Namun, di balik semangatnya yang membara, Bambang Tri Mulyono menghadapi kenyataan pahit.

Dirinya kini membutuhkan perlindungan dan donasi agar tidak terbunuh sebelum bisa memberikan manfaat sebagai saksi. Secara gamblang, ia mengungkapkan kebutuhan finansialnya.

“Masalahnya sekarang, ya jangan sampai saya terbunuh sebelum hadir di sidang. Itu gimana caranya saya masih tetap hidup,” ungkap Bambang.

“Supaya saya tetap hidup, saya butuh donasi. Biar orang ngomong apa, saya ngemis atau bagaimana. Lebih baik ngemis daripada merampok duitnya negara,” tambahnya.

Di sisi lain, Presiden Jokowi sendiri telah menanggapi isu ijazah palsu ini, mengklaim bahwa semua informasi yang diragukan keasliannya adalah untuk kepentingan politik.

“Ijazahnya sulit dicari – cari salahnya, belok ke skripsi.

Skripsinya juga palsu, aduh,” ujar Jokowi.

“Skripsi diragukan, Ganti lagi ke KKN. Ini dari ijazah lari ke skripsi, lari ke KKN. KKNnya didatangi ke sana, wong kita juga KKN, tapi ya kalau suruh ingat – ingat kan sudah 40 tahun, 40 – 50 tahun yang lalu kita masuk, 45 tahun yang lalu, lulus kalau saya 85,” sambungnya.

Meskipun demikian, Jokowi menegaskan akan terus mengikuti proses hukum yang ada.

Dalam situasi ini, Bambang Tri Mulyono berharap uluran tangan dari masyarakat Indonesia untuk mendukung kelangsungan hidupnya agar dapat terus berjuang membongkar kebenaran yang diyakininya.

Kontributor : Kanita

Load More