Eviera Paramita Sandi
Selasa, 23 September 2025 | 10:54 WIB
Eros Djarot berdiskusi (YouTube/Zulfan Lindan Unpacking Indonesia)
Baca 10 detik
  • Eros Djarot Soroti Reshuffle Kabinet Prabowo
  • Pertanyakan Pencopotan Budi Arie
  • Termasuk soal kasus ijazah Gibran 

SuaraJakarta.id - Politikus senior Eros Djarot kembali menyoroti sejumlah isu krusial dalam kancah politik nasional, khususnya terkait dinamika Kabinet Prabowo Subianto.

Dengan nada kritis, Eros mempertanyakan efektivitas pergantian menteri dan menuntut kejelasan atas skandal yang masih menggantung, sembari mengingat kembali isu-isu sebelumnya seperti kontroversi ijazah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Misteri Judi Online

Pencopotan Budi Arie Setiadi dari kursi Menteri Koperasi, menurut Eros Djarot, hanyalah permukaan dari masalah yang lebih dalam.

Meski banyak pihak mengharapkan pergantian tersebut, Eros menegaskan bahwa inti permasalahannya – skandal judi online (judol) – masih belum tersentuh.

“Mengganti Budi Arie itukan memang satu hal yang juga banyak diharapkan ya. Tapi kan bukan itu permasalahan intinya,” ujar Eros, dikutip dari youtube Abraham Samad, Senin (22/9/25).

“Judi onlinenya ini siapa yang bertanggung jawab?” tegasnya lagi.

Eros menekankan bahwa kasus judi online masih mengambang, tanpa kejelasan mengenai pergerakan uang dan sejauh mana kerusakan yang ditimbulkannya.

Baginya, pergantian menteri saja tidak cukup; harus ada akuntabilitas serius dari pihak-pihak yang terlibat.

Baca Juga: Menteri Purbaya Menduga Kini Para Dirut Bank Pusing Untuk Menyalurkan Dana Rp 200 Triliun

“Uangnya gimana, ngrusaknya sejauh mana, inikan itu sebenarnya,” sebutnya.

“Bukan hanya sekedar mengganti,” tambah Eros, menggarisbawahi perlunya penyelesaian tuntas ketimbang hanya formalitas reshuffle.

Tanda Tanya di Balik Pilihan Prabowo

Pandangan kritis Eros Djarot tidak berhenti pada isu judi online.

Ia juga mengamati perombakan kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo baru-baru ini dengan penuh tanda tanya.

Menurutnya, banyak figur baru yang dipilih Presiden Prabowo justru menimbulkan kejanggalan.

Load More