- Eros Djarot Soroti Reshuffle Kabinet Prabowo
- Pertanyakan Pencopotan Budi Arie
- Termasuk soal kasus ijazah Gibran
“Pergantian kabinetnya ini menarik untuk diamati. Budi Arie dicopot, eh malah ada satu lagi yang masuk. Itu juga jadi pertanyaan,” ujarnya.
“Contohnya KSP juga ada perubahan, ini satu hal yang menarik untuk jadi pertanyaan,” sambungnya.
Pentingnya rekam jejak seseorang sebelum menduduki jabatan penting dalam pemerintahan menjadi poin utama kritik Eros.
Ia mengungkapkan rasa penasarannya terhadap arah kebijakan Presiden Prabowo, yang seolah menciptakan teka-teki baru.
“Sebetulnya apa sih yang diinginkan mas Prabowo ini? Mau menyelesaikan masalah, atau justru kritik masalah lagi,” tegasnya, menyiratkan adanya keraguan terhadap agenda yang sebenarnya.
Kilasan Isu Lama: Ijazah Gibran dan 'Poros Solo
Eros Djarot juga tidak melupakan isu-isu yang pernah ia soroti sebelumnya, termasuk desakannya agar Presiden Prabowo tidak melanjutkan tradisi ‘Poros Solo’, yang dianggapnya sebagai simbol dominasi politik keluarga Jokowi.
Ia secara khusus menyoroti posisi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang semakin terpojokkan oleh pertanyaan seputar ijazahnya.
Menurut Eros, ketidakjelasan ijazah Gibran berpotensi merusak legitimasi kepemimpinan nasional.
Baca Juga: Menteri Purbaya Menduga Kini Para Dirut Bank Pusing Untuk Menyalurkan Dana Rp 200 Triliun
“Mas Gibran tampil dong, ini ijazah saya. Nah kalau enggak, berarti memang enggak punya ijazah. Kalau enggak ya mundurlah. Masih muda toh, daripada nanti diblejeti semua, lebih baik mundur,” ujar Eros, mendesak Gibran untuk bersikap transparan.
Meskipun Gibran pernah menunjukkan ijazah Strata 1 (S1) miliknya dari University of Bradford, Inggris, saat masih menjabat Wali Kota Solo, prosesnya kala itu memicu perdebatan.
“Ini tak bawa ya tapi jangan direkam. Ojo (jangan) direkam, jangan direkam, mesakke wong tuwo wis nyekolahke (kasihan orang tua yang sudah menyekolahkan),” ujar Gibran.
Ijazah yang ditunjukkan tersebut mencantumkan nama Gibran Rakabuming Raka sebagai lulusan Bachelor of Science bidang Marketing.
Selain itu, terdapat surat keputusan dari Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Ristekdikti yang menyatakan hasil penilaian kesetaraan ijazah luar negeri atas nama Gibran Rakabuming Raka, dan bahwa gelar tersebut diberikan oleh University of Bradford.
Namun, bagi Eros Djarot, kejelasan dan transparansi penuh tetap menjadi tuntutan yang belum sepenuhnya terjawab dalam memori publik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
NHM Peduli Hadir Sebagai Bantuan Nyata untuk Penyandang Disabilitas di Maluku Utara
-
Di Tengah Lonjakan Harga Emas, Noor Dinar Hadir sebagai Solusi Investasi Rasional
-
DANA Kaget Spesial Jumat Berbagi: Saldo Gratis Menanti di Depan Mata
-
10 Prompt Gemini AI Jadi Polisi Dan Tentara, Gagah Diantara Kerumunan
-
Motor Terendam Banjir? Jangan Langsung Dinyalakan! Ini Akibatnya