- Tahapan untuk menyatakan apakah SPPG layak berdiri untuk melayani Program Makan Bergizi Gratis
- Tahap verifikasi kedua yakni pengecekan luas dan jenis tanah, apakah milik sendiri atau sewa
- Mitra harus memasukkan daftar nama 47 tenaga kerja
SuaraJakarta.id - Badan Gizi Nasional menjelaskan seluruh tahapan verifikasi mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memastikan tidak ada SPPG fiktif dan seluruh proses secara transparan.
Wakil Kepala BGN Sony Sanjaya saat dikonfirmasi di Jakarta, menyampaikan setiap tahapan untuk menyatakan apakah SPPG layak berdiri.
Untuk melayani Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terbuka dan dapat dilihat oleh mitra yang mendaftar maupun petugas verifikatur.
"Semua mitra tahu prosesnya karena langsung terlihat. Sebagai contoh, di dalam pengajuan yang diverifikasi pertama itu alamat. Di sistem sudah tertera, kalau disetujui warna hijau, ditolak warna merah, ketika alamat disetujui ya berarti enggak ada masalah, ketika ditolak maka verifikatur itu akan memberi keterangan mengapa ditolak," katanya, Selasa 23 September 2025.
Ia menjelaskan tahap verifikasi kedua yakni pengecekan luas dan jenis tanah, apakah milik sendiri atau sewa.
Pemilik harus bisa menunjukkan sertifikat hak milik tanah sebelum membangun SPPG, sedangkan jika tanah sewa maka pemilik harus menunjukkan dokumen sewa-menyewa tanah.
"Verifikatur akan melihat, cocok atau enggak alamat dengan sertifikat. Apabila berbeda maka akan ditolak. Ketika ditolak di dalam kolom diberikan keterangan alasan mengapa ditolak, dan itu bisa dibaca oleh calon mitra, termasuk ketika sudah masuk ke dalam tahap survei lapangan," ujar dia.
Tahapan ketiga, yakni proses persiapan, yang selama ini seringkali terjadi salah paham oleh mitra.
Sebagian besar mitra belum memahami bahwa ketika membangun SPPG, mereka harus menyertakan foto dan video ketika mengisi kelengkapan dapur.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Bangun Gedung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Wujud Dukungan Program MBG
"Kebanyakan mitra tidak memahami bahwa mereka itu harus mengisi ketika membangun, maka difoto atau masukkan video, itu kemudian progresnya naik 10 persen. Ketika alat masak misal steamer (pemanas) datang, dia harus foto, masukkan dan diunggah, maka kemudian naik 20 persen," katanya.
Ia menjelaskan progres akan tercatat 90 persen apabila 47 tenaga kerja sudah direkrut dan diperiksa kesehatannya.
Mitra harus memasukkan daftar nama 47 tenaga kerja tersebut beserta bukti pemeriksaan kesehatan yang menyatakan bahwa mereka sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit menular.
"Dan yang terakhir adalah supplier (pemasok), daging misalnya, pemasoknya koperasi mana, atau telur dari koperasi mana, ketika itu sudah masuk 100 persen, itu baru kemudian diverifikasi persiapan. Pada saat dilakukan survei, mitra juga tahu siapa petugas yang melakukan survei. Di sini (sistem) terlihat siapa petugas surveinya, mulai dari namanya siapa sampai nomor handphone-nya berapa," paparnya.
Pada proses survei, Sony menegaskan, ada 20 indikator yang mesti dipenuhi oleh mitra SPPG sehingga dapur dinyatakan layak beroperasi.
Ia memastikan keseluruhan tahapan tersebut dilakukan secara terbuka, jelas, dan transparan.
"Tidak ada yang ditutupi. Ketika kemudian petugas survei tersebut membuat kesimpulan bahwa ada 20 indikator, dari mulai bangunan, lokasi, semuanya, kalau pada akhirnya kesimpulannya itu tidak siap operasional, jelas kok poin mana yang tidak siap atau tidak terpenuhi, dan diberi keterangan apabila tidak siap operasional," ucapnya.
Ia mengatakan kepala SPPG tidak bisa membawa orang-orangnya sendiri untuk bekerja di dapur yang dipimpinnya.
Karena semua proses rekrutmen dilakukan secara terpusat oleh BGN dengan mengutamakan pekerja lokal yang termasuk dalam desil 1 dan 2 atau miskin hingga miskin ekstrem.
"Sehingga ketika kepala SPPG datang membawa orang-orangnya untuk bekerja di sana itu sudah tidak bisa, karena 47 orangnya sudah ada, dan itu warga setempat. Pemerintah meminta justru yang bekerja di SPPG itu 30 persennya merupakan masyarakat yang tergolong kemiskinan ekstrem, desil 1 dan desil 2," kata Sony Sanjaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Dicabut Erick Thohir! Apa Isi Permenpora Nomor 14 Tahun 2024
-
Beli Airgun di Medsos, Remaja Cilincing Ditangkap Saat Hendak Tawuran
-
Begini Panduan Lengkap Verifikasi Mitra SPPG Program Makan Bergizi Gratis dari BGN
-
Polisi Tangkap 5 Remaja Terlibat Tawuran di Jatinegara
-
Link Masih Aktif, Dapatkan Segera Saldo Gratis DANA Kaget Hari Ini Sebelum Lenyap