- Rocky Gerung menduga korupsi di MBG, ubah gizi jadi racun akibat persiapan buruk & proyek besar.
- Kasus keracunan MBG di Bandung Barat ditetapkan KLB, 364 siswa terdampak per 22 Sept 2025.
- Desakan moratorium & evaluasi total MBG muncul akibat kasus keracunan berulang & hilangnya kepercayaan.
SuaraJakarta.id - Kasus keracunan pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini tengah menjadi sorotan.
Program MBG tersebut bahkan didesak untuk dihentikan sementara.
Berbicara soal MBG, Pengamat Politik Rocky Gerung mengatakan bahwa dari awal program tersebut sudah dicurigai.
Pasalnya, menurut Rocky program MBG adalah salah satu program yang persiapannya belum begitu sempurna.
“Mulai dari awal Program atau proyek Makan Bergizi Gratis (MBG) ini sudah bukan sekedar dicurigai tapi disiniskan, karena soal persiapan yang mungkin pada waktu itu tidak sempurna,” ujar Rocky, dikutip dari youtubenya, Kamis (2/10/25).
Rocky mengatakan bahwa adanya dugaan korupsi patut dicurigai dalam program yang sifatnya proyek besar seperti MBG.
“Ini hal – hal yang seharusnya sudah kita bayangkan bahwa akan ada korupsi, karena program yang sifatnya proyek semacam ini,” aku Rocky.
Bahkan Rocky menyebut korupsi yang terjadi di balik MBG ini akhirnya mengubah makanan bergizi menjadi beracun.
“Maka korupsi mengubah sesuatu yang disediakan bergizi oleh alam menjadi racun akhirnya kan,” terangnya.
Baca Juga: Sentil Capres Lain, Rocky Gerung: Mahfud MD Satu-satunya yang Penuhi Syarat Fundamental
“Jadi saya simpulkan saja bahwa didalam proses penyelenggaraan makan bergizi gratis ini, alam menyediakan gizinya, tapi korupsi mengubahnya jadi racun,” imbuhnya.
Rocky mengaku bahwa pihaknya blak – blakan berani menyebut adanya korupsi di balik MBG lantaran sudah menjadi tradisi.
“Ya saya menyebutnya korupsi. Karena cara memandang Makan Bergizi Gratis ini kan juga (Mumpung). Jadi mumpum setiap hari ada potensi pemasukan yang besar, maka ‘mumpung’ itu berubah menjadi mencuri,” urainya.
Rocky menyebut program yang sifatnya massal namun tidak diikuti dengan adanya mitigasi akan berakhir dengan kekacauan. Salah satunya yakni terjadinya dugaan korupsi.
“Dari awal dikhawatirkan juga bahwa sesuatu yang direncanakan secara massal tidak diikuti dengan sistem mitigasi yang sempurna, maka pada suatu waktu dia akan mengalami keos,” ungkap Rocky.
“Itu sudah banyak contohnya dalam sejarah, bahwa semua proyek yang sifatnya massal didalamnya pasti ada potensi untuk terjadi kekacauan. Ini dari awal seharusnya sudah dipikirkan oleh pemerintah,” sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Cek Fakta: Viral Video Bahlil Sambut Ahli Gizi dari India, Benarkah?
-
Cek Fakta: Benarkah SIM & STNK Resmi Berlaku Seumur Hidup Tahun 2026?
-
Viral Guru Rekam Sekolah Ambruk Malah Diminta Minta Maaf, Publik Pertanyakan Tekanan Siapa?
-
Cek Fakta: Viral Pengumuman CPNS Polsuspas 2025, Benarkah Dibuka?
-
7 Mobil Bekas Paling Nyaman untuk Lansia Empuk Praktis dan Gak Bikin Capek