Rully Fauzi
Minggu, 02 November 2025 | 13:25 WIB
Senior Vice President Strategy & Business PT Pintu Kemana Saja, Andy Putra (kiri) bersama Presiden Direktur PT Julo Teknologi Finansial, Harri Suhendra saat kegiatan edukatif "Pintu Goes To Office: Crypto Office Hour". [dok.pribadi]
Baca 10 detik
  • PINTU aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia.
  • Pintu Goes to Office yang menyasar pada kalangan profesional.
  • PINTU kini berkolaborasi dengan JULO selaku platform kredit digital.

SuaraJakarta.id - PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia kembali menggelar program edukasi unggulannya yakni Pintu Goes to Office yang menyasar pada kalangan profesional.

Pada kesempatan ini, PINTU berkolaborasi dengan PT Julo Teknologi Finansial (JULO) selaku platform kredit digital untuk berdiskusi seputar investasi crypto dan teknologi blockchain. Kegiatan ini diselenggarakan baru-baru ini yang berlokasi di kantor JULO di Jakarta.

“Pintu Goes to Office di kantor JULO merupakan program keempat yang kami laksanakan. Kami melihat antusiasme yang positif dari para peserta yang telah mengikuti sesi program edukasi dan literasi ini,” kata Senior Vice President Strategy & Business PINTU, Andy Putra.

“Hingga kini kami telah mengedukasi hampir 300 karyawan melalui program Pintu Goes to Office, termasuk kolaborasi strategis bersama JULO,” sambungnya.

“Kami mengapresiasi JULO yang telah memberikan kesempatan atas kolaborasi lintas sektor ini. Kolaborasi ini membuktikan bahwa kita bisa bersama-sama mendorong akselerasi industri keuangan di Indonesia yang tidak hanya tumbuh dengan cepat, namun seimbang dengan program edukasi dan literasi guna memperkuat dasar pemahaman masyarakat tentang dunia keuangan dan juga investasi.”

Sementara itu, Harri Suhendra, President Director JULO, menyambut baik program Pintu Goes to Office yang diselenggarakan PINTU.

“Kami mendukung penuh kolaborasi program edukasi dan literasi yang diinisiasi oleh PINTU. Sebagai perusahaan fintech, kami memahami pentingnya peningkatan pemahaman keuangan bagi masyarakat serta mendukung inovasi di industri keuangan digital,” tuturnya,

“Kami berharap kolaborasi antar fintech seperti ini dapat terus berlanjut untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan,” imbuh Harri.

Berdasarkan laporan dari Mordor Intelligence, industri fintech di Indonesia tahun 2025 diproyeksi mencapai Rp341,1 triliun.

Salah satu sektor di industri fintech, yakni fintech lending mengutip data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut berkontribusi pada kemajuan industri fintech, di mana industri ini mencatatkan peningkatan total pembiayaan naik yang 27,93% atau Rp82,59 triliun per Mei 2025.

Di samping itu, industri crypto yang juga termasuk industri fintech, dikutip dari laporan OJK, disebutkan bahwa pertumbuhan nilai transaksi aset crypto dari Januari-September 2025  mencapai Rp360,3 triliun.

Data-data tersebut menunjukkan meningkatnya minat masyarakat terhadap layanan fintech di Indonesia.

Di tengah pertumbuhan industri ini, PINTU dan JULO memiliki pencapaian signifikan. PINTU telah mencatat lebih dari 10 juta unduhan hingga Oktober 2025, sementara JULO juga telah diunduh lebih dari 10 juta pengguna serta telah menyalurkan pembiayaan ke lebih dari 3,27 juta nasabah di seluruh Indonesia.

Capaian tersebut memperlihatkan tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap layanan fintech.

Kolaborasi ini merupakan strategi kami dalam memperluas jangkauan edukasi crypto di Indonesia,” kata Andy.

Load More