
Taufik menuturkan, komentar tersebut atas postingan kediaman Markuh, kakek yang tinggal di rumah kumuh desa setempat.
"Jadi karena komentarnya (Aang) warga meminta klarifikasi. Mulanya biasa saja sikap warga saat postingan yang sudah sebulan lalu itu," paparnya.
"Kemudian anak RT merasa tidak senang bapaknya dihina. Saya kumpulkan warga dan saya redam agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," tuturnya.
Bahkan, Taufik melanjutkan, dirinya kembali mengundang RT dan RW setempat di kantornya, Kamis (27/8/2020) malam. Tujuannya, kata dia, agar bisa menenangkan warga.
Baca Juga:Dilecehkan Bos Kontrakan saat Makan Rujak, Payudara Diremas sampai Memar
"Saya minta sama RT, RW di malam Jumat saat itu untuk lebih ekstra menenangkan warga. Hingga keesokanharinya warga meminta Aang datang ke kelurahan," ucapnya.
"Awalnya saya telepon dulu (Aang) tapi enggak diangkat. Lalu, warga menjemputnya. Sepanjang perjalanan penjemputan saya pastikan untuk tidak melakukan kekerasan," imbuhnya.
Sesampainya di kantor desa, Taufik mengarahkan Aang ke dalam ruangan kerjanya. Sebab para warga berkumpul banyak di aula kantor.
"Saya arahkan yang bersangkutan untuk meminta maaf kepada orang yang tersinggung atas komentarnya. Dan dia akhirnya melakukan permintaan maaf," ungkapnya.
Selama di kantor, Taufik menyebut, tidak ada aksi pemukulan terhadap Aang. Menurutnya, dia menjamin kondisi Aang dalam keadaan baik.
Baca Juga:16 Tahun Dicabuli Bapak Kost, Korban: Payudara Saya Dibejek sampai Memar
"Sekarang semua sudah saya sampaikan keterangan yang sebenarnya ini kepada aparat kepolisian," paparnya.