Hutabarat menerangkan bahwa alumnus SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta ini adalah pribadi yang ulet dan pintar. Sebagai anak pertama dari empat bersaudara, dirinya juga menjadi tulang punggung keluarga.

"Orangnya pintar, sampai bisa dapat beasiswa dan melanjutkan pendidikannya ke Jepang. Dia juga menyukai budaya Jepang ya," terangnya.
Ia menyebutkan, hubungan keduanya mengalami kerenggangan. Kendati demikian, pihaknya tidak bisa memastikan, sebelum Rinaldi meninggal, bagaimana kejelasan status pasangan tersebut.
"Ya memang ada kerenggangan ya [Rinaldi dan istri], tapi yang lebih mengetahui ayah dan ibunya, tapi sepertinya masih baik-baik saja," jelas dia.
Baca Juga:Belajar di Medsos hingga Pemerasan, Ini 6 Fakta Baru Kasus Mutilasi Rinaldi

Disinggung kapan jenazah keponakannya akan kembali ke Sleman, dirinya belum bisa memastikan. Saat ini dirinya masih menunggu informasi dari Jakarta.
Terpisah, Ketua RW 4 Purwoko mengaku, perangkat desa bersama warga sudah menyiapkan prosesi pemakaman untuk almarhum. Saat ini rumah duka telah dipasangi tenda untuk penyelenggaraan salat jenazah.
"Sudah kami pasangi tenda di rumah almarhum. Selain itu, jenazah akan dimakamkan di TPU Nologaten. Hari ini kami masih menunggu kedatangannya," ujar dia.