Temukan Kejanggalan soal Kaburnya Napi Asal China, Desmond: Aneh bin Ajaib

"Jadi keluarnya itu dari dalam kamarnya dia. Di bawah kasur," kata Desmond.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 23 September 2020 | 16:54 WIB
Temukan Kejanggalan soal Kaburnya Napi Asal China, Desmond: Aneh bin Ajaib
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond Junaidi Mahesa usai meninjau lokasi pelarian napi asal China, Cai Changpan, di Lapas Klas 1 Tangerang, Rabu (23/9/2020). [Suara.com/Irfan Maulana]
Lubang pelarian napi asal China, Cai Changpan, dari Lapas Klas 1 Tangerang. [Ist]
Lubang pelarian napi asal China, Cai Changpan, dari Lapas Klas 1 Tangerang. [Ist]

Hal senada diungkapkan oleh anggota Komisi III DPR RI, Sariffudin Sudding. Dia bahkan meminta agar terpidana mati kasus narkoba baiknya dipindahkan ke Lapas Nusakambangan Cilalap, Jawa Tengah.

"Nah memang kita minta supaya terpidana mati narkoba ini dipindahkan ke Nusakambangan. Jangan lagi ditempatkan di sini. Harus sudah mulai dipindahkan," katanya.

Selain itu, ia menyetujui adanya penambahan sipir di Lapas. Sebab, di Lapas Kelas I Tangerang jumlah tahanan kurang lebih 2 ribu narapidana. Sedangkan, pegawai Lapas hanya 80 orang.

"Semua Lapas begitu dengan over kapasitas dengan jumlah sipir yang minim ya hampir semua, tidak hanya di Tangerang dan ini yang kedepannya harus diperbaiki sistem penjagaan tahanan yang dilakukan oleh para sipir," katanya.

Baca Juga:Melongok Lokasi Napi China yang Kabur, Habiburokhman: Ngga Masuk Akal

Saat melakukam kunjungan, Sudding mendapati kalau Cai dapat melarikan diri karena berkomunikasi dengan rekannya yang berada di luar Lapas menggunakan telepon genggam.

Alat tersebut dia dapatkan dari teman 1 selnya yang juga merupakan Warga Negara China.

"Teman 1 kamarnya WNA China juga yang punya HP dan HP itu dibawa yang bersangkutan. Keterangan dari teman 1 selnya menurut Kalapas tadi dan setelah dilakukan proses interograsi bahwa ada dugaan kuat dia ikut membantu masalah galian," jelas Sudding.

"Tapi yang bersangkutan tidak kabur karena hukumannya 17 tahun dan masih ada harapan untuk bebas," tambah Sudding.

Sudding menyayangkan tindakan tidak responsif yang dilakukan oleh pihak Lapas Klas 1 Tangerang. Lantaran mereka baru membuat laporan 5 hari setelah pelarian Cai.

Baca Juga:Napi China Kabur, Komisi III DPR Semprot Kalapas: Emang Gak Diawasi?

Kepala Lapas Klas 1 Tangerang Jumadi usai mendampingi rombongan anggota Komisi III DPR RI yang meninjau Lapas Klas 1 Tangerang terkait kaburnya napi asal China, Cai Changpan, Rabu (23/9/2020). [Suara.com/Irfan Maulana]
Kepala Lapas Klas 1 Tangerang Jumadi usai mendampingi rombongan anggota Komisi III DPR RI yang meninjau Lapas Klas 1 Tangerang terkait kaburnya napi asal China, Cai Changpan, Rabu (23/9/2020). [Suara.com/Irfan Maulana]

Diketahui, Cai kedapatan tak berada di selnya pada Senin, (14/9/2020) lalu. Sementara laporan kepolisian dibuat pada Jumat (18/9/2020).

Saat ditanya mengenai ihwal laporan tersebut Kepala Lapas Klas 1 Tangerang, Jumadi membantahnya.

"Langsung dilaporin kok (Senin) udah ya," kilahnya.

Jumadi menjelaskan kaburnya napi asal China itu karena Lapas Klas 1 Tangerang minim petugas atau sipir. Ia menyebut kalau sebenarnya kapasitas Lapas tersebut hanya untuk 600 napi.

"Sekarang ada 2340 napi dan 80 persen adalah narkoba. Sisanya adalah pidana umum teroris dan sebagainya," kata Jumadi.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Ham Banten, Andika Dwi Prasetya mengatakan, saat ini kasus tersebut tengah didalami. Dari hasil penyelidikan kata dia ada 5 orang yang dianggap bertanggung jawab soal pelarian Cai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini