Tewas Digorok Suami Siri, Begini Jeritan Hati Anak-anak Driver Ojol Fitri

Mama bertekad keras, jualan lagi, kerja keras untuk cucunya, katanya.

Agung Sandy Lesmana
Jum'at, 25 September 2020 | 12:48 WIB
Tewas Digorok Suami Siri, Begini Jeritan Hati Anak-anak Driver Ojol Fitri
FP, suami siri yang membunuh driver ojol wanita bernama Fitri Yanti. (Kabarmedan.com)

SuaraJakarta.id - Polisi telah mengungkap misteri pembunuhan terhadap Fitri Yanti, wanita driver ojek online yang ditemukan tewas di semak-semak di Jalan Mahoni, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (30/8/2020).

Ternyata, pelaku yang menggorok leher korban adalah FP (50) yang tak lain adalah suami siri korban.

Dikutip dari Kabarmedan.com--media jaringan Suara.com, Jumat (25/9/2020), pelaku ternyata kerap mengancam ingin membunuh Fitri.

Hal itu diungkapkan Rani dan Farhan Aulia, kakak beradik yang merupakan anak korban. Polisi menghadirkan keluarga korban saat merilis kasus tersebut, kemarin. 

Baca Juga:Ajakan Makan Malam Berakhir Tragis, Suami Gorok Leher Istri Siri

Rani mengaku pernah melihat ibunya babak belur karena dianiaya ayah tiri. Kepada putrinya, Fitri ketika itu mengaku takut suami sirinya membunuh anaknya.

Rani pun tak kuasa menitikan air mata ketika mendengar cerita dari Ibu kandungnya.

“Akhir 2018, mama dilebam-lebam KDRT, kok bisa kek gini ma. Gak apa-apa katanya. Terus, dibilangnya, mama takut kak, kakak nanti dibunuhnya,” katanya menirukan perkataan almarhumah.

Dia bertemu dengan ibunya pada hari Jumat (28/8/2020). Saat itu dia sempat membicarakan tentang niat almarhumah berjualan di Pasar Halat.

“Itu hari ketiga mama jualan di Pajak Halat. Saya sempat bilang, yakin mama jualan di situ, nanti diapain lagi sama keluarga dia (pelaku),” katanya.

Baca Juga:Oknum TNI yang Terlibat Pembunuhan Jefri Wijaya Akan Diberi Sanksi

Dikatakannya, sebagai anak dia harus menanyakan keyakinan ibunya untuk kembali berjualan di Pajak Halat. Pasalnya, pada tahun 2016, keluarga pelaku pernah mendatangi dan menganiaya ibunya. Rani tidak menjelaskan alasan penganiayaan tersebut.

“Mama bertekad keras, jualan lagi, kerja keras untuk cucunya,” katanya.

Sementara itu, Farhan Aulia (21), yang juga merupakan anak korban, mengatakan, ibunya menikah dengan pelaku pada tahun 2015.

Setelah menikah, mereka sempat tinggal serumah sekitar 5 bulan di suatu tempat. Ibunya kemudian kembali tinggal bersamanya di Jalan Bromo. Sejak itu tak pernah berhubungan lagi. Apalagi sempat terjadi penganiayaan oleh keluarga pelaku di Pajak Halat.

Dijelaskannya, ibunya sempat bekerja sebagai drivel ojol, namun lebih banyak untuk mengantar makanan. Biasanya, jika akan bepergian, korban selalu berpamitan kepadanya.

“Itu selalu bilang ke mana. Dan biasanya memang hanya ketemu dengan kawan-kawannya di Bromo, dan lainnya,” katanya.

Hari terakhir pada Sabtu yang nahas itu, korban tidak mengatakan pergi ke mana. Hanya saja korban sempat menelponnya dan mengatakan dirinya bersama temannya.

“Itu malam hari sekitar jam 9-an mama nelpon bilang lagi keluar sama temannya. Tak bilang di mana. 20 menit kemudian ku telpon lagi sudah gak aktif,” katanya.

Hingga akhirnya pada hari Minggu, dia mendapat kabar bahwa ibunya sudah ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.

“Orang Polsek Percut Sei Tuan datang ke rumah. Dibilangnya ibu sudah meninggal dunia.

Kecurigaan langsung ke situ. Gak ada siapa-siapa lagi, dia (pelaku) itu (yang membunuh),” katanya.

Pukul 15.23 WIB, tersangka FP digelandang oleh petugas dari sel tahanan menuju sebuah ruangan di Polrestabes Medan melewati keluarga korban.

Saat itu, adik laki-laki korban sempat melayangkan tendangan ke bagian perut sembari mengucapkan kekesalannya.

“Kau bunuh kakakku ya,” katanya.

Petugas mencoba mencegahnya. Namun, salah satu kakak korban juga sempat memukul kepala korban yang tampak berjalan dengan tenang. Melihat itu, petugas kembali bersuara keras untuk melarangnya.

Diberitakan sebelumnya, setelah hampir 1 bulan buron, tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan terhadap Fitri Yanti (45) akhirnya berhasil diringkus tim Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan di Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini