Penting untuk Calon Ibu, Cara Hindari Kehamilan Risiko Tinggi

Kehamilan risiko tinggi menghantui para calon ibu dengan kondisi tertentu. Bagaimana cara mencegahnya?

M. Reza Sulaiman | Luthfi Khairul Fikri
Jum'at, 02 Oktober 2020 | 11:31 WIB
Penting untuk Calon Ibu, Cara Hindari Kehamilan Risiko Tinggi
Ilustrasi pemeriksaan lambung, kehamilan, USG. (Shutterstock)

SuaraJakarta.id - Kehamilan risiko tinggi menghantui para calon ibu dengan kondisi tertentu. Bagaimana cara mencegahnya?

Menurut dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, Dr dr Ali Sungkar SpOG(K), semua ibu hamil akan mengalami kehamilan berisiko tinggi bila tak ditangani dengan baik, maka diharuskan selalu melakukan kunjungan rutin ke layanan kesehatan selama masa kehamilan.

"Ini dilakukan untuk mendapatkan saran dan masukan dari tenaga medis profesional," ujar Dr Ali kepada awak media dalam acara webinar dengan tema ‘tantangan kehamilan usia 20, 30, 40’ pada Kamis (01/10/2020).

Tak hanya itu, pemenuhan nutrisi selama hamil juga akan membantu ibu menjaga kesehatan diri sendiri dan janin.

Baca Juga:Pembatasan Covid-19, Jumlah Kehamilan Tak Terencana di Filipina Meningkat

Menurutnya, terdapat beberapa bagian yakni nutrisi makro dan mikro.

Kebutuhan nutrisi makro dan mikro bervariasi di tiap tahapan mulai dari pra-kehamilan, trisemester (1, 2, 3) dan masa menyusui.

"Ibu perlu memastikan asupan makanan mereka mengandung zat-zat gizi penting seperti protein, karbohidrat, lemak, kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, asam folat, dan iodine," jelas dia.

Disarankan juga untuk banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan, seperti buah dan sayuran yang tinggi vitamin.

Serta mengkonsumsi cukup protein yang bermanfaat sebagai zat pembangun untuk pertumbuhan dan perkembangan organ-organ dan sel-sel tubuh si kecil.

Baca Juga:Reaktif Covid-19, Tiga Ibu Hamil di Tangerang Beresiko Operasi Cesar

"Selain membantu mencegah resiko komplikasi pada proses kelahiran, asupan nutrisi yang baik pada masa kehamilan akan bermanfaat bagi si kecil secara jangka panjang dimana akan menurunkan resiko sejumlah penyakit bawaan," katanya.

Selain pemenuhan asupan nutrisi, dukungan mental ibu hamil dari orang-orang sekitarnya turut meminimalisir kehamilan risiko tinggi.

Karena selama sembilan bulan itu, ibu hamil sudah mengalami perubahan psikologis seperti tingkat stress yang lebih tinggi.

"Suami dan keluarga adalah support system dan ini sangat penting untuk ibu hamil, karena dapat membantu ibu mengelola tekanan mental secara sehat. Hal ini juga dapat meningkatkan kondisi kehamilan ibu agar ia tidak merasa sendirian," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak