Viral Napi Joget sambil Telanjang Dada, Kalapas Jambi: Mereka Lagi Olahraga

Jadi kita menganjurkan mereka selalu beraktivitas, dan senang-senang saja, agar tidak terlalu memikirkan penyakit tersebut."

Agung Sandy Lesmana
Minggu, 11 Oktober 2020 | 14:25 WIB
Viral Napi Joget sambil Telanjang Dada, Kalapas Jambi: Mereka Lagi Olahraga
Tangkap layar video viral narapidana joget sambil bertelanjang dada. (istimewa)

SuaraJakarta.id - Jagat media sosial dihebohkan dengan beredarnya video narapidana sedang berjoget.

Dikutip Suara.com dari Metrojambi.com, Minggu (11/10/2020), video napi yang berjoget ria itu terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Jambi.

Dalam video berdurasi sekitar 45 detik tersebut terlihat lima pria bertelanjang dada berjoget riang. Sebagian sambil mengangkat tinggi tangan ke atas mengiringi irama musik house.

Hanya memakai celana pendek, mereka bergoyang di balik tembok di sebuah ruang terbuka. Bagian atas tubuh para tahanan ini dibiarkan terbuka sehingga terlihat basah dengan cucuran air keringat. Sementara sebagian pria lain menjemur pakaian.

Baca Juga:Update Covid-19 Dunia: Tembus 7 Juta, Kasus di India Makin Dekati Amerika

Menariknya, dua dari lima pria dalam video itu adalah EN dan AN, mantan pejabat yang menjadi terpidana kasus suap ketok palu pengesahaan RAPBD Provinsi Jambi 2018.

Saat dikonfirmasi terkait video ini, Plh Kalapas Kelas IIA Jambi Junaidi, mengaku belum melihat videonya.

“Saya belum melihat (video),” katanya.

Namun, saat disebut lokasinya berada di ruang jemuran kain, Junaidi mengatakan, tempat itu memang disiapkan sebagai ruang isolasi bagi narapidana yang rapid tesnya reaktif. Posisinya dekat tower, sebelumnya tempat tahanan wanita.

“Kemungkinan itu blok isolasi. Jadi mereka yang isolasi memang kita anjurkan untuk berolahraga. Mereka kami wajibkan selalu berjemur di pagi hari,” katanya.

Baca Juga:Survey: Pegawai Perempuan Lebih Rentan Alami Masalah Mental Selama Pandemi

Selain itu, menurut Junaidi, pihaknya juga menganjurkan kepada napi yang reaktif untuk tidak terlalu memikirkan tentang virus tersebut.

“Jadi kita menganjurkan mereka selalu beraktivitas, dan senang-senang saja, agar tidak terlalu memikirkan penyakit (virus Corona) tersebut,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak