Tapi sebaliknya, jika penangkapan aktivis ini kemudian menyurutkan demonstrasi tolak Omnibus Law, maka rezim Jokowi aman.
“Tapi, jika penangkapan terhadap demonstran dan para tokoh tidak mampu meredam demo, tapi sebaliknya, justru mendorong eskalasi demo makin membesar, maka akan menjadi persoalan serius buat rezim saat ini,” ujarnya.
Dalam situasi kekecewaan makin memuncak, pulangnya Habib Rizieq bisa memberi efek kejut, menurut Tony.
Dia mengatakan kekuatan dan kharisma Habib Rizieq, jika pulang ke Indonesia di tengah demonstrasi tolak Omnibus Law, bisa melahirkan revolusi.
Baca Juga:Tolak UU Cipta Kerja, Buruh GBJ akan Longmarch Geruduk Istana Hari Ini

“Revolusi ala HRS ‘tidak menutup kemungkinan’ bisa terjadi,” katanya.
Kalau Habib Rizieq mulus pulang ke Indonesia dan mengawali revolusi, janan kaget kalau nanti tuntutannya yaitu Jokowi mundurlah.
Jangankan sebelum Habib Rizieq pulang, kemarin pas demo tolak Omnibus Law pada 13 Oktober 2020 saja, di mobil komandao FPI, tertera spanduk tuntutan Jokowi mundur.
Tiap kali FPI demo, cek saja deh selalu saja ada spanduk nuntu Jokowi mundur. Jadi, kata Tony, jangan kaget lah.
Jika tuntutan Jokowi mundur disampaikan Habib Rizieq secara langsung di tengah massa demonstrasi rakyat, Tony meyakini langkah ini bakal memiliki efek kejut.
Baca Juga:Profil Marissa Haque Terlengkap