"Harusnya santri tidak keluar (dipulangkan) tetapi harus isolasi mandiri, dipisahkan dengan santri yang lain selama 14 hari dengan pengawasan" ungkap Desi.
"Tujuannya, agar virus tidak menyebar dilingkungan yang baru, begitu juga yang positif harus di isolasi di Rumah Sakit yang ditunjuk atau di Hotel Singgah penanganan COVID-19 di Hotel Yasmin," sambungnya.
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Hendra Tarmidzi juga turut menanggapi, ada santri yang positif corona memang isolasi mandiri dirumah.
"Memang ada yang isolasi mandiri santrinya. Tapi masih ada sepertinya yang di pesantren di isolasi, tapi dipisahkan dengan yang sehat," ujarnya dikonfirmasi Suara.com.
Baca Juga:Valentino Rossi Urung Berlaga karena Corona, Siapa Rider Pengganti Dia?
"Para santri yang sebelumnya reaktif memang sudah dilakukan swab test, pada Rabu 14 Oktober kemarin," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 164 santri dari Ponpes Tahfidz Insan Pratama dinyatakan reaktif COVID-19 usai dilakukan pemeriksaan rapid test massal, pada Senin (12/10/2020).
Hendra menuturkan, ada 523 santri yang dilakukan rapid test massal. Hasilnya, kata dia, 164 santri menunjukkan reaktif COVID-19.
"Iya ada 164 santri yang reaktif setelah melakukan rapid test massal kemarin. Rencananya, 164 itu akan dilakukan test swab," ujarnya, Selasa lalu.
Santriwati Pertama Positif Corona
Baca Juga:Kabar Baik, Tes Cepat Covid-19 Oxford Bisa Deteksi Virus dalam 5 Menit
Hendra menjelaskan, mulanya salah seorang santriwati Ponpes tersebut terkonfirmasi positif COVID-19. Santriwati itu dinyatakan positif usai menjalani test swab mandiri atas permintaan kedua orang tuanya.