SuaraJakarta.id - Sedikitnya lima rumah di RW 06 Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, rusak berat setelah diterjang angin puting beliung, siang tadi.
Sebagian dari lima rumah yang rusak itu mengalami kerusakan pada atapnya yang terbawa angin putting beliung.
Hal itu disampaikan Camat Bekasi Utara Jalalulail.
Baca Juga:Kala Kumandang Azan Redakan Amukan Angin Puting Beliung di Bekasi
"Selain lima rumah, ada juga kaca mobil kacanya pecah, karena terkena pohon tumbang," kata dia, Jumat (23/10/2020).
"Jadi mobil itu sedang parkir, tiba-tiba pohon roboh, dan menimpa kaca belakang," jelasnynya.
Terkait jumlah korban keseluruhan di wilayahnya, Jalal mengungkapkan pihaknya masih melakukan pendataan.
Untuk sementara petugas baru mengetahui ada satu orang yang mengalami luka ringan.
"Untuk rumah yang rusak adanya di RT 12 RW 06, Kaliabang," tuturnya.
Baca Juga:Detik-Detik Angin Puting Beliung Ngamuk Hancurkan Sejumlah Rumah di Bekasi
Jalal mengaku, sekarang ini pihaknya tengah melakukan pembuatan tenda pengungsian bagi korban bencana angin puting beliung.
Asbes Berterbangan
Sementara itu, salah satu saksi mata, Muhammad Hasib, mengaku sempat melihat asbes berterbangan saat angin puting beliung terjadi.
"Awalnya melihat ada hitam-hitam dari kejauhan. Pas keluar rumah, terlihat asbes pada berterbangan," tutur Hasib saat dihubungi Suara.com, Jumat malam.
Kesaksisan serupa disampaikan Alex, warga Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Banyak tetangganya menangis histeris antara ketakutan dan meratapi rumah mereka porak-poranda setelah diterjang angin putting beliung.
Alex sendiri sempat kebingungan ketika bencana itu terjadi antara keluar rumah atau harus berdiam diri di dalam rumah.
"Saya dari dalam rumah lari nengok keluar rumah, tetangga pada teriak katanya ada angin kencang," kata Alex.
"Cuma bisa berdoa saja tadi (di dalam rumah), dan saya bersyukur tidak kenapa-kenapa," tuturnya.
Kumandang Azan
Sementara itu, Ketua RW 006 Kelurahan Kaliabang Tengah, Sanusi mengaku sempat khawatir dengan kondisi siang tadi.
Betapa tidak, genting atau atap rumah warga sudah banyak berterbangan di wilayah yang dipimpinnya itu.
Kemudian kumandang azan pun terdengar di sejumlah masjid. Seketika itu amukan angin puting beliung langsung mereda.
Sanusi lalu menghubungi aparatur kelurahan. Setengah jam kemudian perwakilan Pemerintah Kota Bekasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) datang.
"Baru pertama kali merasakan kondisi seperti ini. Sangat cemas ya. Di RW saya ada tiga RT yang terdampak, RT 02, 05, dan 12," imbuh dia.
Sanusi berharap ada bantuan pemerintah bagi korban angin puting beliung yang saat ini rumahnya rusak.
Kerusakan rata-rata pada bagian atap rumah yang runtuh akibat kencangnya angin sebelum hujan turun.
"Kita harap ada bantuan pemerintah," pintanya.
Hingga berita ini dibuat, belum ada data kumulatif dari pemerintah daerah kota/kabupaten Bekasi atas dampak bencana angin puting beliung.
Masing-masing pemerintah masih mendata jumlah keseluruhan serta kerugian akibat musibah itu. Namun, diprediksi jumlah rumah yang rusak mencapai ratusan.