SuaraJakarta.id - Postingan komentar @Septian*** membalas @KawanBaikKomodo yang mengkritik pembangunan 'Jurassic Park Komodo' mungkin sudah diubun-ubun. @Septian*** menilai orang luar negeri mau ke Pulau Komodo karena mau lihat Komodo di alam liar, bukan di taman buatan pemerintah Indonesia.
"Menyedihkan, orang dari luar pengen datang langsung liat Komodo di alam liar, bukan di Jurassic Park ala-ala sampah ini. Makin jijik ama pemerintah," begitu kata @Septian*** dengan mention @KawanBaikKomodo dan @KementerianLHK.
Perbincangan soal Pulau Komodo ini ramai setelah viral foto komodo hadang truk proyek 'Jurassic Park'.
Truk bermuatan bahan bangunan proyek tersebut tampak terhenti dengan adanya seekor komodo berukuran besar yang mengadang mereka.
Baca Juga:Fakta Pulau Rinca yang Kabarnya Dijadikan "Jurassic Park" Komodo

Foto tersebut sontak viral di media sosial dan memantik kemarahan publik.
Usai foto tersebut viral, muncul surat pengumuman yang ditandatangani oleh Kepala Balai Taman Nasional Komodo dan dikeluarkan pada 25 Oktober 2020.
Surat tersebut berisi pengumuman penutupan sementara resort Loh Buata, SPTN Wilayah I Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo mulai 26 Oktober 2020 hingga 30 Juni 2021.
Publik beramai-ramai mengecam aksi pembangunan wisata premium yang berpotensi merusak habitat komodo.
Mereka menuntut agar pemerintah menghentikan proyek pembangunan tersebut dan menjaga ekosistem komodo agar tidak punah.
Baca Juga:#SaveKomodo: Biar Saja Pulau Komodo Tetap Liar, Di Situ Letak Keindahannya
![Tim dari Kementerian PPN/Bappenas meninjau rencana pembangunan di kawasan wisata Pulau Kelor di Taman Nasional (TN) Komodo, Manggarai Barat, NTT, Sabtu (18/7/2020). [ANTARA FOTO/Kornelis Kaha]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/19/86596-pulau-komodo.jpg)
"Kasihan sekali kalian komodo, habitat asli kenapa harus jadi korban lahan investasi memperkaya kantong pribadi sih pakde," kata @hanie_90luv.