Nahas, Gerebek Sabung Ayam, Polisi Tewas Diserang Ayam Aduan

Polisi tersebut tewas setelah terkena pisau taji ayam yang mengiris arteri femoralisnya.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 28 Oktober 2020 | 13:49 WIB
Nahas, Gerebek Sabung Ayam, Polisi Tewas Diserang Ayam Aduan
Ilustrasi garis polisi. [Suara.com]

SuaraJakarta.id - Seorang kepala polisi tewas setelah diserang ayam jago aduan ketika menggerebek tempat sabung ayam ilegal.

Dilansir dari New Strait Times, peristiwa ini terjadi di Provinsi Samar Utara, Filipina, pada Senin (26/10/2020) lalu.

Polisi yang meninggal tersebut bernama Christian Bolok. Ia menjabat Kepala Polisi San Jose, Filipina.

Polisi tersebut tewas setelah terkena pisau taji ayam yang mengiris arteri femoralisnya.

Baca Juga:Tengku Dibully Ferdinand: Sungguh Tak Patut, Kecuali Tukang Sabung Ayam

Insiden ini berawal ketika Bolok bergabung dalam penggerebekan tempat sabung ayam di Provinsi Samar Utara.

Puluhan penjudi sabung ayam di Palembang, Sumatera Selatan digerebek dan dikurung di dalam arena sabung ayam. (Suara.com/Andhiko Tungga Alam)
Ilustrasi - Puluhan penjudi sabung ayam digerebek dan dikurung di dalam arena sabung ayam.

Kepala polisi Provinsi Arnel Apud mengatakan Bolok tiba-tiba terkena bilah pisau di paha kirinya.

"Itu adalah momen kurang beruntung sekaligus sedikit nasib buruk yang tidak bisa saya jelaskan," ujar Apud.

Lebih jauh, kepolisian menangkap tiga orang dan menyita dua ayam aduan bersama dengan dua set pisau taji dalam penggerebekan ini.

Sabung ayam, di mana dua ayam diadu dan pemilik ayam yang menang akan mendapatkan uang, merupakan kegiatan yang banyak diminati warga Filipina.

Baca Juga:Polisi Bakar Arena Judi Sabung Ayam di Bahadopi, Pelaku Kabur

Ilustrasi sabung ayam. (Pixabay)
Ilustrasi sabung ayam. (Pixabay)

Setiap ayam yang akan bertarung akan diberi sebilah pisau taji di kakinya, agar bisa melukai lawannya.

Di tengah pandemi Covid-19, Filipina memberlakukan larangan sabung ayam lantaran dikhawatirkan akan mengakibatkan orang berkerumun sehingga menimbulkan risiko penularan virus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini