SuaraJakarta.id - Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel menanggapi pernyataaan Habib Rizieq Shihab yang menyatakan tak terima dituduh melakukan pelangggaran keimigrasian, yakni overstay di Arab Saudi.
Agus membantah jika pemerintah RI yang memberikan label overstay itu. Dia mengklaim pelabelan overstay itu kepada Rizieq itu dilakukan Kerajaan Arab Saudi.
"Yang memberikan label overstay atau 'mutakhallif ziyarah' melewati batas masa tinggal itu sistem imigrasi Arab Saudi. Silahkan protes kepada Kerajaan Arab Saudi," kata Agus saat dihubungi Suara.com, Jumat (6/11/2020).
"Bukan kami yang menyematkan label tersebut. Aneh," tambahnya.
Baca Juga:Sudah Kantongi Tiket, Inilah Fakta-fakta Kepulangan Habib Rizieq
Agus pun tergelitik ketika mendengar ancaman Rizieq kepada siapapun yang menuduh dirinya melanggar aturan keimigrasian. Sebab, menurutnya Rizieq salah paham dalam memahami dokumen keimigrasiannya.
Terlebih menurut Agus, Rizieq tidak paham dengan ilmu kekonsuleran ternasuk keimigrasian Arab Saudi. Sehingga ia pun ingin menuntut penuduh dirinya overstay.
"Hahahahaha… lucu dan aneh ini, akibat salah dalam memahami teks-teks dokumen atau dalam bahasa santri 'al-inhiraf fi fahmi nusus al-watsiqah' melenceng dalam memahami teks dokumen," kata dia.

"Ya kita maklumi karena MRS (Muhammad Rizieq Shihab) juga belum mengerti ilmu kekonsuleran termasuk keimigrasian Arab Saudi sehingga akibatnya dia menebar ancaman akan menuntut orang yang melabeli dia dengan 'overstay'. Kami maklum dia juga belum selesai belajar 'al-alaqah ad-duwaliyyah fi al-islam' (hubungan antar negara dalam Islam) yang mengatur rambu-rambu diplomatik," jelasnya.
Lebih lanjut, Agus mengatakan kepada Rizieq kalau status overstay itu bukan menjadi aib dan sangat lumrah terjadi di sana. Warga negara Indonesia (WNI) yang overstay seringkali dibercandakan dengan label WNIO atau WNI ora duwe paspor (tidak punya paspor), ora duwe visa (tidak memiliki visa valid), atau ora duwe Iqamah (tidak punya kartu identitas) Saudi.
Baca Juga:FPI Minta Dubes Agus Bertobat, Dituduh Persulit Habib Rizieq Pulang
"Tapi kata mereka dengan tegas, yo ora popo (ya tidak apa-apa) alias sudah biasa dan lumrah."